Plt Ketum PPP Muhamad Mardiono saat menghadiri Muktamar X di Mercure Convention Center Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (27/9/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksanaan Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berlangsung panas sejak pembukaan di Mercure Convention Center Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (27/9/2025). Bahkan, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono terus mendapatkan sorakan saat memberikan sambutan.
Berdasarkan pantauan Republika, sejumlah peserta meneriakkan kata-kata yang mendiskreditkan saat Mardiono memberikan sambutan. Kata-kata itu dilontarkan tidak lain untuk mengganti era kepemimpinan Mardiono di partai berlambang ka'bah itu, karena dianggap gagal meraih kursi di DPR.
Mardiono menilai, adanya perbedaan pendapat itu merupakan hal yang lumrah dalam kehidupan demokrasi. Namun, ia menyayangkan penyampaian perbedaan pendapat yang dilakukan dengan tidak semestinya itu.
"Tentu kita berada dalam demokrasi itu ada perbedaan. Namun memang perbedaan itu harus juga mengedepankan asas-asas kepatutan. Perbedaan tentu itu bukan merupakan hal yang kemudian menjadi riuh-riuh," kata dia di Ancol, Sabtu.
Ia menilai, perbedaan pendapat dapat menjadi sebuah perjuangan apabila disampaikan dengan akal sehat. Karenanya, penyampaian perbedaan pendapat itu semestinya disampaikan dengan cara-cara yang santun.
Mardiono mengatakan, tidak ada seorang pemimpin yang diterima oleh seluruh rakyatnya secara utuh. Begitu pula dengan seorang presiden. Menurut dia, pasti akan selalu ada pihak yang memiliki pendapat berseberangan.
"Apalagi ini di PPP, karena nanti akan ada juga pemilihan ketua umum," ujar dia.