Dompet Induk TikTok Tebal, Mau Tebar Duit Buat Sumber Cuan Baru

5 days ago 8

Jakarta, CNBC Indonesia - ByteDance, pemilik TikTok di China, telah mengalokasikan lebih dari 150 miliar yuan (Rp 334 triliun) untuk belanja modal tahun ini. Sebagian besarnya akan digunakan untuk membangun kecerdasan buatan (AI).

ByteDance berencana membelanjakan sekitar setengah dari jumlah tersebut di luar negeri untuk infrastruktur yang berhubungan dengan AI, terutama pusat data dan peralatan jaringan.

Penerima manfaat utama dari belanja tersebut adalah pembuat chip Huawei Technologies dan Cambricon Technologies, ditambah pemasok AS Nvidia, demikian menurut dua sumber yang mengetahui masalah ini.

Menanggapi kabar tersebut ByteDance mengatakan "informasi yang bersumber dari sumber anonim tentang pengeluaran kami tidak benar." Mereka tidak menjelaskan lebih lanjut, demikian dikutip dari laporan Reuters, Jumat (24/1/2025).

Nvidia menolak berkomentar. Huawei dan Cambricon tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Pengeluaran tersebut akan membantu ByteDance mempertahankan keunggulan AI-nya di dalam negeri. Persusahaan sekarang memiliki lebih dari 15 aplikasi AI mandiri, termasuk chatbot top Doubao.

Meskipun baru mulai meluncurkan pada 2024 lalu, jumlah aplikasi AI mandiri yang dimiliki ByteDance lebih banyak dari saingan seperti Baidu dan Tencent Holdings.

Dana tersebut juga akan memperkuat penawaran AI di luar negeri disaat ByteDance bergulat dengan masa depan TikTok di Amerika Serikat.

Presiden AS Donald Trump pada hari Senin menandatangani perintah eksekutif untuk penundaan selama 75 hari dalam pemberlakuan larangan terhadap aplikasi video pendek tersebut.

Tidak jelas bagaimana rencana ByteDance di 2025 ini jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, karena perusahaan tidak mengungkapkan rincian keuangannya.

Sementara Financial Times melaporkan bahwa ByteDance merencanakan US$12 miliar untuk membangun infrastruktur AI. Pada Desember, The Information melaporkan rencana hingga US$7 miliar untuk mengakses chip Nvidia di luar China, di mana AS membatasi ekspor teknologi tinggi.


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Terungkap! 3 Tantangan RI Ikuti Kecepatan Adopsi AI Global

Next Article Alasan Malaysia Ramai Diserbu Asing, Krisis Besar Mengancam

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|