Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah pemandangan tak biasa terjadi pada inagurasi dan pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-47, Senin (20/1/2025). Hal ini terjadi saat figur 78 tahun itu mengucapkan sumpah di depan Alkitab.
Dalam video rekaman pelantikan Trump, nampak dirinya membacakan sumpah dengan tangan kanan di atas, namun tangan kirinya tidak memegang bagian atas Alkitab yang dipegang istrinya, Melania. Padahal, sebuah kebiasaan yang terjadi dalam pelantikan presiden AS adalah tangan kiri juga menyentuh Alkitab.
Hal ini sontak menimbulkan pertanyaan terkait apakah pembacaan sumpah itu sah dilakukan Trump. Walau begitu, Profesor Sejarah dan Pakar Kepresidenan di University of Texas, Jeremi Suri, menyebut hal ini tidak akan menggugurkan sumpahnya sebagai presiden.
"Saya rasa hal itu tidak ada hubungannya dengan pengambilan sumpahnya. Konstitusi mengizinkan presiden yang baru untuk bersumpah atau bersaksi. Para pendiri negara membiarkannya terbuka bagi seseorang yang atheis," kata Suri kepada Reuters.
Pernyataan ini juga didukung oleh Pasal Dua Konstitusi AS, Pasal itu hanya mengatakan bahwa seorang presiden yang baru "harus mengambil Sumpah atau Pernyataan berikut:- Saya bersumpah (atau menegaskan) dengan sungguh-sungguh bahwa saya akan dengan setia menjalankan Jabatan Presiden Amerika Serikat, dan akan dengan kemampuan terbaik saya, melestarikan, melindungi, dan membela Konstitusi Amerika Serikat."
Sementara itu, Juru bicara Trump tidak menanggapi permintaan komentar terkait hal ini. Namun timnya hanya menjelaskan jenis Alkitab yang digunakan Trump untuk membacakan sumpah.
"Trump telah memilih Alkitab yang digunakan untuk melantik Presiden ke-16 Abraham Lincoln dan satu yang diberikan kepada Trump oleh ibunya," kata tim transisinya.
Trump sendiri dilantik kembali menjadi Presiden AS setelah memenangkan pemilihan umum melawan rivalnya, Kamala Harris, November lalu. Trump, yang didukung Partai Republik, telah berupaya untuk merubah beberapa kebijakan pendahulunya, Joe Biden, yang notabenenya satu partai dengan Harris di Partai Demokrat.
Setelah dilantik, Trump tercatat menekan sejumlah perintah eksekutif. Salah satunya perintah eksekutif yang memulai proses penarikan Amerika Serikat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dilansir The New York Times, keputusan ini, yang dikeluarkan sekitar 8 jam setelah dia dilantik. Trump menyebut serangkaian alasan dalam perintah eksekutifnya, termasuk penanganan pandemi Covid-19 yang dianggap buruk dan kegagalan organisasi tersebut dalam melakukan reformasi yang mendesak.
"WHO menuntut pembayaran yang sangat memberatkan dari Amerika Serikat," ujar Trump, seraya menambahkan bahwa kontribusi China jauh lebih kecil.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Amazon Bakal Sumbang Rp 15,9 Miliar di Pesta Pelantikan Trump
Next Article Komentar Jokowi Usai Trump Terpilih Sebagai Presiden AS, Simak!