Dukung Pemberdayaan Perempuan, Begini Cerita di Balik Orange Bond

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mencatatkan sejarah dengan menerbitkan Orange Bonds pertama di Indonesia. Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menjelaskan Orange Bonds sejalan dengan tagline perusahaan yaitu tumbuh, peduli, dan menginspirasi.

Sayangnya, selama ini PNM juga menghadapi tantangan dalam menjangkau unit masyarakat terkecil atau ultra mikro. Untuk itu, PNM harus terus berinovasi demi menjangkau mereka.

"Dengan Orang Bond kalaupun tidak semua bisa terlayani, paling tidak kami bisa menginspirasi pelaku usaha lain. Apalagi untuk Orang Bonds yang diluncurkan PNM menjadi yang pertama di Indonesia, kedua di Asia, dan kelima di dunia. Kalau Orange Sukuk menjadi yang pertama di dunia," rinci Arief kepada CNBC Indonesia dalam Bond Report, Kamis (11/9/2025).

Arief mengatakan tugas PNM layaknya kegiatan sosial karena menjangkau lapisan masyarakat terkecil, termasuk masyarakat miskin. Untuk itu, dia memastikan baik obligasi maupun sukuk yang diterbitkan ini sudah sesuai ketentuan OJK, sejalan dengan tujuannya untuk pemberdayaan perempuan.

"Orang Bonds ini diharapkan bukan hanya membantu masyarakat miskin, namun bagi seluruh pelaku jasa keuangan juga bisa menjadi pendanaan alternatif, dan juga menjadi bagian dari pendanaan sosial berlandaskan keberlanjutan seperti yang tertuang dalam SDGs," kata Arief.

Arief mengatakan dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan sebagai modal kerja untuk program PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar), sementara hasil sukuk dialokasikan untuk pembiayaan PNM Mekaar Syariah. Adapun sasaran nasabah adalah perempuan miskin, miskin ekstrem, dan miskin rentan.

Sedangkan dari sisi tipe usaha, terbagi menjadi tiga tipe yaitu perempuan yang baru melakukan usaha, sudah usaha tapi masih kecil dan butuh tambahan modal, serta perempuan yang pernah usaha lalu berhenti

"Namun ketiga tipe itu semuanya memulai usaha karena untuk bertahan hidup. Kami memastikan tidak mematok mereka harus melakukan usaha apa yang penting mereka bisa mengembalikan dana kepada kami," tegas Arief.

Oleh karena itu, PMN juga melakukan edukasi secara berkelompok untuk bertukar pikiran dan menambah kepercayaan diri dalam berusaha. Setidaknya ada 920 ribu kelompok yang dibina sebagai mitigasi risiko. Arief menjelaskan upaya edukasi juga menjadi bagian dari pemberdayaan demi menjaga kualitas pembiayaan yang juga akan menjaga kepercayaan investor.

Terbitnya Orange Bonds membuktikan keseriusan PNM dalam mengoptimalkan pemerataan akses pembiayaan bagi perempuan unbankable dan pemberdayaan perempuan pengusaha ultra mikro agar mampu lebih berdaya serta memberi dampak bagi sekitarnya. PNM terus memperkuat tata kelola sosial berbasis indikator SDGs sebagai bagian dari penerapan prinsip ESG yang terukur.

Penerbitan ini juga mendapat sambutan positif dari pasar dan memperoleh peringkat tertinggi dari PEFINDO: idAAA untuk obligasi dan idAAAsy untuk sukuk. Peringkat ini mencerminkan prospek keuangan yang stabil dari PNM, meskipun diterbitkan di tengah ketidakpastian geopolitik global. Orange Bonds PNM juga didukung oleh Impact Investment Exchange (IIX), yang merupakan bagian dari Orange movement, dalam menghubungkan investor dan membangun pasar modal sosial.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Prabowo Kritik Kinerja PMN Untuk BUMN

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|