Dukungan Nyata PLN untuk Percepatan Pengembangan Hidrogen di Tanah Air

12 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) membeberkan upaya perusahaan dalam mendorong terciptanya ekosistem hidrogen di Tanah Air.

Hidrogen sendiri merupakan salah satu sumber energi bersih yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal, termasuk untuk bahan bakar kendaraan.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, perusahaan saat ini bahkan sudah memanfaatkan hidrogen sebagai sistem pendingin pembangkit listrik.

"Nah kebetulan di PLN, pembangkit kami itu butuh pendingin. Pendinginnya apa? hidrogen. Maka kami nyetrum air untuk dapat hidrogen untuk mendinginkan pembangkit kami," ungkapnya dalam acara Pembukaan Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition (GHES) 2025 di JCC, Selasa (15/4/2025).

Lebih lanjut, pihaknya memiliki ekses energi hidrogen yang tidak terpakai untuk bisa dimanfaatkan menjadi bahan bakar kendaraan.

Dia menyebut, PLN telah memproduksi 200 ton hidrogen per tahun. Dari jumlah produksi tersebut, baru 75 ton yang digunakan perseroan untuk pendingin pembangkit listrik, sementara 128 ton merupakan excess energi yang belum terpakai. Oleh karena itu, sebanyak 128 ton itu menurutnya bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan.

"Produksinya 200 sekian ton, yang dipakai 75 ton, 128 ton-nya menjadi excess supply. Nah begitu ada excess supply, inilah yang kita gunakan," jelasnya.

Dia menyebut, ekses suplai hidrogen yang dihasilkan oleh pihaknya tersebut terdapat di 28 lokasi. Ekses hidrogen tersebut, kata Darmawan, digunakan oleh pihaknya untuk bisa dijual untuk bahan bakar kendaraan dengan harga yang lebih murah.

"Nah dari excess ini Bapak, murah ya murah. Karena apa? Wong excess. Capex-nya sudah ada menjadi capex-nya pembangkit, operasi sehari-hari ada. Nah maka kami ada di sekitar 28 lokasi. Itu ada excess supply dari hidrogen," ungkapnya di hadapan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

Saat ini, pihaknya sudah memiliki stasiun pengisian kendaraan hidrogen yang berlokasi di Senayan, Jakarta Selatan.

"Nah tentu saja mohon izin Pak. Ini kami dengan Prof. Eniya (Dirjen EBTKE Kementerian ESDM) bekerja sudah tiga tahun, akhirnya punya hydrogen refueling station di Senayan saat ini sudah berjalan. Dan mohon arahan dari Pak Menteri nanti penggunaannya seperti apa Pak, roadmap-nya seperti apa," imbuhnya.

Selain bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan dan sebagai pendingin pembangkit, dia mengatakan pemanfaatan hidrogen di dalam negeri juga bisa dilakukan sebagai salah satu instrumen penyimpan energi atau energy storage.

Hal itu dinilai juga bisa mendorong upaya transisi energi di dalam negeri.

"Mohon izin Pak Menteri dalam transition of energy ini membutuhkan energy storage Pak. Nah energy storage ini bisa dalam bentuk battery, energy storage system bisa juga dalam bentuk hidrogen," tandasnya.


(wia)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Jurus PLN Hadapi Potensi Beban Turun 30% Saat Lebaran

Next Article 3 Bulan Jadi Presiden, Prabowo Resmikan Proyek Energi Terbesar Dunia

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|