Jakarta, CNBC Indonesia - El Salvador sempat memperoleh keuntungan besar dari investasi dan adopsi bitcoin ke dalam sistem keuangannya. Namun, belakangan negara ini mengalami tekanan dari Dana Moneter Internasional (IMF) terkait kepemilikan bitcoinnya tersebut.
Pada Desember 2024 lalu, Presiden El Salvador, Nayib Bukele, mengungkapkan bahwa nilai kepemilikan Bitcoin negaranya telah melampaui US$600 juta atau sekitar Ro9,8 triliun. Bukele membagikan tangkapan layar di platform X yang menunjukkan lonjakan signifikan dalam portofolio Bitcoin negara itu.
Kenaikan ini bertepatan dengan pencapaian Bitcoin yang untuk pertama kalinya menembus angka US$100.000. Saat ini, Bitcoin diperdagangkan pada level US$103.465,81, setelah lonjakan harga yang dipicu oleh kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat.
Trump baru-baru ini mengumumkan rencananya untuk menunjuk Paul Atkins, seorang pendukung cryptocurrency, sebagai kepala Securities and Exchange Commission (SEC). Keputusan tersebut memicu antusiasme di pasar kripto dan mendorong reli Bitcoin ke rekor tertinggi.
El Salvador awalnya menginvestasikan sekitar US$269,7 juta dalam Bitcoin. Dengan nilai saat ini mencapai sekitar US$603 juta, negara itu telah mencatat keuntungan belum terealisasi lebih dari US$333 juta.
Berdasarkan data dari Arkham Intelligence, El Salvador kini memiliki hampir 6.000 Bitcoin. Keberhasilan investasi ini semakin memperkuat posisi negara itu sebagai pionir dalam adopsi Bitcoin di tingkat nasional.
Sayangnya, setelah empat tahun setelah menjadi negara pertama yang mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, El Salvador kini mengurangi cakupan penggunaan mata uang kripto tersebut. Keputusan ini tampaknya dipicu oleh tekanan dari Dana Moneter Internasional (IMF).
Melansir nearshoreamericas.com, Pemerintah El Salvador resmi mencabut ketentuan yang mengizinkan pembayaran pajak dan transaksi pemerintah menggunakan Bitcoin. Selain itu, negara juga menarik diri dari peran dalam pengelolaan Chivo Wallet, dompet digital yang sebelumnya menjadi simbol ambisi kripto El Salvador.
Dengan reformasi baru ini, keputusan untuk menggunakan Bitcoin kini sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat, bisnis, dan platform perdagangan kripto. Artinya, Bitcoin yang sebelumnya bersifat wajib dalam transaksi kini hanya menjadi pilihan.
Perubahan ini diperkirakan mulai berlaku 90 hari setelah diterbitkan secara resmi, yang kemungkinan akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan. Langkah ini diambil seiring upaya El Salvador memperoleh pinjaman sebesar USD 1,4 miliar dari IMF, yang mensyaratkan pengurangan risiko terkait Bitcoin.
Negosiasi dengan IMF telah berlangsung selama beberapa bulan, dan pada Desember lalu, pemerintah El Salvador mencapai kesepakatan teknis dengan lembaga keuangan tersebut. Keputusan ini menandai perubahan arah negara dalam kebijakan keuangan setelah beberapa tahun berfokus pada adopsi mata uang kripto.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Harga Bitcoin Tembus Level All Time High
Next Article Buang Dolar & Pilih Bitcoin, Negara Kecil Ini Jadi Terkaya di Dunia