Elon Musk Ribut dengan Pejabat Negara NATO, Ada Apa?

15 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Miliarder teknologi Elon Musk dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Marco Rubio bentrok dengan Menlu Polandia Radoslaw Sikorski atas penggunaan layanan internet Starlink milik Musk di Ukraina.

Bentrokan terjadi di platfrom media sosial X pada Minggu (9/2/2025). Sikorski menyarankan bahwa Polandia, yang membayar biaya Starlink Ukraina untuk membantu mengusir invasi Rusia, mungkin harus mencari pemasok alternatif jika jaringan satelit Musk terbukti menjadi "penyedia yang tidak dapat diandalkan".

Sikorski membuat komentar setelah Musk, salah satu sekutu paling berpengaruh Presiden AS Donald Trump, mengatakan bahwa "seluruh garis depan akan runtuh" tentara Ukraina tanpa Starlink.

"Saya benar-benar menantang Putin untuk satu lawan satu pertempuran fisik atas Ukraina dan sistem Starlink saya adalah tulang punggung tentara Ukraina. Seluruh garis depan mereka akan runtuh jika saya mematikannya," kata Musk sebagai tanggapan terhadap pengguna X yang menuduhnya tidak memperlakukan Rusia sebagai agresor dan hanya mengkritik Ukraina.

"Apa yang saya sakit adalah tahun pembantaian dalam kebuntuan yang Ukraina pasti akan kehilangan," katanya, seperti dikutip Al Jazeera pada Selasa (11/3/2025).

Rubio sendiri membela Musk dan menuduh politisi Polandia itu "membuat sesuatu".

"Tidak ada yang membuat ancaman apapun tentang memotong Ukraina dari Starlink," kata Rubio. "Dan ucapkan terima kasih karena tanpa Starlink Ukraina akan kalah perang ini sejak lama dan Rusia akan berada di perbatasan dengan Polandia sekarang."

Musk kemudian mengecam Sikorski sendiri. Ia memposting: "Diamlah, pria kecil. Anda membayar sebagian kecil dari biaya. Dan tidak ada pengganti untuk Starlink."

Bulan lalu, kantor berita Reuters, mengutip tiga sumber yang tidak disebutkan namanya, melaporkan bahwa perunding AS telah meningkatkan kemungkinan memotong akses Ukraina ke layanan Starlink sambil mendorong Kyiv untuk akses ke mineral penting negara itu.

Pada Minggu, Musk, yang memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah Trump, bersikeras bahwa ia tidak akan memotong akses Ukraina ke Starlink meskipun ia melakukan ledakan dengan diplomat top Polandia.

Polandia mendanai sekitar setengah dari 42.000 terminal Starlink yang beroperasi di Ukraina.

Terminal-terminal tersebut telah menyediakan konektivitas internet penting bagi militer dan layanan penting Ukraina setelah Rusia menghancurkan jaringan komunikasi negara tersebut selama invasi skala penuh pada Februari 2022.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rusia Rebut Konstantynopol & Novenke Dari Ukraina

Next Article Video: Presiden Korsel Kutuk Pengiriman Pasukan Korea Utara Rusia

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|