Emiten KFC Rugi dan Modal Kerja Minus, FAST Minta Duit ke Salim dan Gelael

7 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia — Perusahaan pemegang waralaba KFC, PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) akan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement dalam rangka memperbaiki posisi keuangan.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), FAST akan melakukan PMTHMETD melalui penerbitan sebanyak-banyaknya 533.333.334 saham biasa pada harga pelaksanaan Rp 150 per saham, sehingga nilai keseluruhannya adalah sebesar-besarnya Rp 80.000.000.000 (nilai penuh) yang telah disepakati antara Perseroan dan Pemodal.

"Perseroan telah menetapkan bahwa harga pelaksanaan adalah Rp 150 per saham," tulis manajemen, Kamis (15/5).

Hasil dari aksi korporasi tersebut nantinya akan digunakan untuk keperluan modal kerja Perseroan dan dapat mendukung perkembangan Perseroan di masa mendatang.

Manajemen mengungkapkan, private placement dilakukan dalam rangka perbaikan posisi keuangan, sehubungan dengan kondisi Perseroan saat ini yang mempunyai modal kerja bersih negatif dan mempunyai liabilitas melebihi 80% dari aset.

Modal kerja bersih Perseroan adalah negatif Rp 1.675.315.520 disebabkan oleh tingginya nilai liabilitas jangka pendek Perseroan yang terdiri dari utang bank, utang usaha dan utang lain-lain. Perseroan mempunyai liabilitas sebanyak 96% dari aset yang dimilikinya.

Manfaat dari rencana PMTHMETD, yaitu antara lain, struktur permodalan Perseroan yang meningkat dari sebelumnya Rp127.731.594 menjadi Rp207.731.59. Lalu, rasio liabilitas dibandingkan dengan ekuitas Perseroan (total liabilitas dibandingkan dengan total ekuitas) akan menjadi lebih baik dari sebelumnya 26,63 x menjadi 15,99 x.

Seluruh dana yang diperoleh dari penerbitan saham akan digunakan untuk keperluan modal kerja Perseroan, dengan rincian sebanyak Rp52.000.000.000 akan digunakan untuk pembelian persediaan dan pembayaran beberapa kewajiban lancar, dan sebanyak Rp28.000.000.000 akan digunakan untuk biaya operasional efisiensi karyawan.

Jika melihat dari riwayat harga saham Perseroan sejak Januari 2025 sampai dengan Maret 2025, terdapat tren penurunan harga saham yang cukup fluktuatif setiap minggunya dengan penurunan paling signifikan hingga 20%.

Selain itu, ditambah dengan situasi politik di Indonesia yang berpengaruh terhadap kondisi pasar saham, Perseroan memperhitungkan harga saham pada saat RUPS dilakukan di bulan Mei dan menentukan bahwa Harga Pelaksanaan PMTHMETD sebesar Rp150 adalah harga yang wajar.

Dengan demikian, manajemen akan melakukan persetujuan kepada para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang direncanakan pada tanggal 16 Mei 2025, dan akan dilakukan selambat-lambatnya pada tanggal 20 Juni 2025, dengan tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Risiko atau dampak lain dari rencana PMTHMETD ini yakni adanya potensi dilusi kepada pemegang saham lain yang tidak berpartisipasi. Setelah PMTHMETD dilaksanakan, maka persentase kepemilikan dari masing-masing pemegang saham lain yang tidak berpartisipasi akan mengalami penurunan (dilusi) sebanyak 11,79%.

Per 28 Februari 2025, PT Gelael Pratama menggenggam 40% saham FAST dan Salim melalui PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) memiliki 35,84% saham FAST. 

Sisanya atau sebanyak 7,9% dimiliki oleh BBH luxembourg S/A Fidelity FD Sicav, FD FDS PAC FD, publik dengan kepemilikan di bawah 5% sebanyak 16,18%, dan sama tresuri 0,08%.

Adapun persentase kepemilikan dua pemegang saham utama akan meningkat setelah private placement rampung. PT Gelael Pratama dengan peningkatan persentase kepemilikan sebanyak 1,18% semula 40% menjadi 41,18%, dan PT Indoritel Makmur Internasional Tbk dari 35,84% menjadi 37,51%.

Sementara itu FAST mencatatkan rugi bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 796,71 miliar sepanjang 2024. Jumlah itu membengkak 91,67% secara tahunan atau year on year (yoy) dari setahun sebelumnya sebesar Rp415,65 miliar.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Alfamart Ambil Alih Lawson dari MIDI, Senilai Rp 200 Miliar

Next Article Sosok Dua Grup Konglomerat di Balik IPO Bangun Kosambi Sukses (CBDK)

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|