Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar dari tutupnya pabrik PT Sanken Indonesia di Cikarang, Jawa Barat membuat heboh masyarakat. Direktur Jendral Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronik (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Setia Diarta pun buka suara soal tutupnya pabrik Sanken Indonesia.
Menurutnya, penyelesaian masalah di PT Sanken Indonesia sudah berjalan baik yang dilakukan dengan mekanisme golden shake hand alias kesepakatan suka rela kedua pihak. Dia mengatakan, tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan tersebut, melainkan hanya ada golden shake hand atau pensiun dini.
Para karyawan juga sudah diberikan hak-haknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Ini adalah golden shake hand, karena kan memang perusahaan akan tutup dan mereka sudah juga diberikan hak mereka sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yang seperti kami sampaikan tadi. Dan sebelum itu juga kalau mereka ingin berwirausaha, mereka juga dibekali dengan itu," kata Setia saat ditemui wartawan di kantornya, Jumat (21/2/2025).
"Bahkan mereka juga mengimbau atau menawarkan pada PMA-PMA (penanaman modal asing) Jepang yang ada sekarang untuk menggunakan itu," tambahnya.
"Transisinya sepertinya smooth dan sesuai SOP, di mana kalau kita lihat mereka sudah membekali karyawan-karyawan mereka. Ini total mungkin ada sekitar 450-an pegawainya yang tercatat itu," ujar Setia.
PT Sanken Indonesia yang memproduksi produk kelistrikan seperti power supply, transformator, dan adapter laptop atau otomotif akan menutup total pabriknya di bulan Juni 2025 nanti. Keputusan itu menyusul perintah dari induk perusahaan yang berlokasi di Jepang. Dia menerangkan, induk perusahaan sudah tak lagi memproduksi barang serupa, dan Sanken Indonesia jadi satu-satunya anak usaha yang memproduksi produk-produk tersebut.
"Sanken Indonesia produksinya itu adalah power supply, transformator. Nah biasanya ini untuk laptop kan ada adapter ini. Dan kemudian untuk, sekarang itu untuk adapter yang ada di otomotif," ujar Setia.
"Nah ini produknya, dan ini PMA, dari Jepang asli. Jadi Sanken ini dari 2017, Sanken Indonesia ya, itu oleh mother company-nya di Jepang, untuk proses produksi power supply dan adapter tadi itu sudah diputus. Jadi hanya yang di Indonesia lah yang masih memproduksi power supply dan adapter. Yang di Jepang sudah tidak ada, karena mereka konsen untuk ke semikonduktor. Nah, 2019 ini juga yang makin lama, karena dia single ya, tinggal sendirian ini produksinya. Jadi terjadi ya penurunan demand, terus sampai akhirnya 2020," paparnya.
Menurutnya, lanjutnya, perusahaan sudah berencana menghentikan produksi per Februari 2024. Lalu ditunda sampai Juni 2025.
"Sebenarnya yang perlu kami tekankan, penghentian lini produksi Sanken Indonesia ini bukan karena iklim usaha di Indonesia, tapi lebih pada kebijakan manajemen yang ada di Jepang untuk memberhentikan," pungkas Setia.
(dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Pelantikan Kepala Daerah - Trump Kenakan Tarif Chip Taiwan
Next Article Video: Kian Lama Kian Terjatuh, Bisnis Tekstil Tak Bisa Bangkit Lagi?