Fakta! Orang Miskin Indonesia Ternyata Paling Banyak di Pulau Ini

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah penduduk miskin di Indonesia ternyata terkonsentrasi di Pulau Jawa. Jumlahnya mencapai 12,62 juta orang atau sekitar 52,45% dari total penduduk miskin yang ada di Indonesia.

Berdasarkan catatan terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah orang miskin di Indonesia mencapai 24,06 juta orang atau 8,57% dari total penduduk. Jumlah ini turun dibanding catatan per Maret 2024 sebanyak 25,22 juta orang atau setara 9,03% dari total penduduk.

"Berdasarkan pulau, jumlah penduduk miskin terkonsentrasi di Jawa sebanyak 12,62 juta orang atau sekitar 52,45% dari total penduduk miskin di Indonesia berlokasi di Jawa," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Rabu (15/1/2025).

Urutan kedua jumlah penduduk miskin berlokasi di Sumatera sebanyak 5,25 juta orang dengan persentase sebesar 21,82% dari total penduduk miskin, lalu di Bali dan Nusa Tenggara sebanyak 1,94 juta atau setara 8,06%, Sulawesi sebanyak 1,88 juta atau setara 7,82%, Maluku dan Papua 1,46 juta atau setara 6,07%, dan terendah di Kalimantan 910 ribu orang atau setara 3,78%.

Amalia menjelaskan, banyaknya jumlah penduduk miskin di Pulau Jawa ini sejalan dengan besarnya jumlah penduduk di pulau itu ketimbang pulau lain. Dari total 282,47 juta penduduk di Indonesia pada 2024, 55,93% berada di Pulau Jawa, dan 21,81% nya ada di Pulau Sumatera.

"Karena memang di Pulau Jawa kan penduduk Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa jadi secara jumlah penduduk miskin pastinya akan berlokasi di daerah yang jumlah penduduknya besar jadi bukan secara persentase ya tetapi secara jumlah penduduk miskin," tegas Amalia.

Sementara itu, berdasarkan provinsinya, jumlah penduduk miskin berdasarkan data per September 2024 paling banyak di Jawa Timur sebanyak 3,89 juta orang, Jawa Barat dengan total 3,66 juta orang, Jawa Tengah sebanyak 3,39 juta orang, dan Nusa Tenggara Timur 1,10 juta orang.

Paling sedikit ada di Kalimantan Utara yang hanya mencapai 41,11 ribu orang, Kepulauan Bangka Belitung sejumlah 78,58 ribu, Maluku Utara yang sebanyak 79,69 ribu, dan Papua Barat Daya sejumlah 96,81 ribu orang.

Ukuran penduduk miskin ini dasari BPS dari angka garis kemiskinan. Berdasarkan catatan terbaru BPS per September 2024, nilai garis kemiskinan sebesar Rp 595.242 per kapita per bulan, atau naik 2,11% dibanding catatan per Maret 2024 senilai Rp 582.932 per kapita per bulan.

PS mendefinisikan garis kemiskinan sebagai suatu nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan bukan makanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan miskin. Maka, ketika penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah GK masuk kategori penduduk miskin.

Komponen GK ini terdiri dari garis kemiskinan makanan atau GKM dan garis kemiskinan bukan makanan atau GKBM. GKM pada September 2024 sebesar Rp 443.433 sedangkan GKBM Rp 151.809. Masing-masing juga naik dari catatan Maret 2024 sebesar Rp 433.906 dan Rp 149.026.


(arj/mij)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Sri Mulyani: Tingkat Kemiskinan & Kemiskinan Ekstrem 2024 Turun

Next Article Jokowi Pamer Sukses Nyaris Hapuskan Kemiskinan Ekstrem di RI

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|