Guru SMP Mlati Dikabarkan Ikut Keracunan Diduga MBG

7 hours ago 1

Harianjogja.com, SLEMAN—Puluhan siswa dari tiga sekolah di Mlati menjalani pemeriksaan di Puskesmas usai menunjukkan sejumlah gejala pusing hingga diare, diduga karena mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG). Tak hanya siswa, sejumlah guru dari SMPN 2 Mlati juga dikabarkan mengalami gejala serupa.

Sebelumnya, gejala sakit perut, pusing, hingga diare dialami siswa di SMPN 2 Mlati, MAN 3 Yogyakarta, dan SD Jombor Lor, diduga karena MBG. Di SMPN 2 Mlati, tak hanya siswa, sejumlah guru dikabarkan juga mengalami gejala yang hampir sama.

Kepala SMPN 2 Mlati, Isnan Abadi, mengungkapkan total ada tujuh guru yang menunjukkan gejala. Dari jumlah tersebut, tiga di antaranya ikut ke Puskesmas mendampingi para siswa yang berobat sekaligus ikut memeriksakan diri.

"Tidak hanya satu, ada tujuh, yang ke sini [Puskesmas] tiga," kata Isnan pada Jumat (24/10/2025).

"Berobat sambil mendampingi," imbuhnya.

Isnan mengatakan memang ada beberapa guru yang ikut memakan MBG yang tidak dimakan siswa. Dia menyebut jumlah guru yang ikut memakan MBG kemarin tidak begitu banyak.

"Tidak begitu banyak [yang makan], ada berapa gitu," tuturnya.

Dikatakan Isnan, menu makanan yang diterima siswa Kamis (23/10/2025) lalu berisi opor ayam, tahu balado, acar, nasi, dan buah anggur.

Di sisi lain, Isnan mengatakan bahwa pihak sekolah mengetahui siswanya mengalami sejumlah gejala pagi tadi. Dari total 470 siswa SMPN 2 Mlati, Isnan menyebut sekitar 200-an siswa mengalami gejala.

Para siswa yang dibawa ke Puskesmas untuk menjalani pemeriksaan diizinkan pihak sekolah untuk pulang. Sementara, para siswa yang tidak dibawa ke Puskesmas bisa tetap melanjutkan pembelajaran di sekolah.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sleman, Khamidah Yuliati, mengatakan bahwa sampel MBG yang didistribusikan pada Kamis (23/10/2025) lalu sudah dikirim ke laboratorium. Akan tetapi, Yuli mengatakan belum ada hasil dari pemeriksaan sampel tersebut.

"Sampel makanan MBG sudah diambil dan dikirim ke Labkesmas. Sampelnya berupa nasi, opor ayam, tahu balado, acar timun wortel, dan buah anggur. Berdasarkan hasil PE, gejala dirasakan siswa setelah mengonsumsi menu MBG kemarin," ujarnya.

Ditemui di Puskesmas Mlati I, Koordinator SPPG Mlati, Bagas, mengatakan bahwa pihaknya masih mencari detail informasi terkait kejadian ini. Namun, dia mengatakan bahwa tiga sekolah tersebut disuplai MBG dari SPPG yang sama.

"Masih mencari tahu informasi detailnya seperti apa," tuturnya.

Pelaksana tugas (Plt.) Panewu Mlati, Arifin, menjelaskan di Kapanewon Mlati ada lima Sentra Produksi Pangan Gizi (SPPG). Satu SPPG terletak di Kalurahan Tirtoadi, lalu ada dua SPPG di Kalurahan Tlogoadi, di Kalurahan Sendangadi ada satu SPPG, dan satu SPPG lainnya di Sinduadi.

"Yang sudah operasional lima," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|