Jakarta, CNBC Indonesia - Sayap militer Hamas, Izzudin Al Qassam, akhirnya buka suara soal perjanjian perdamaiannya dengan Israel. Hal ini beredar dari cuplikan video yang memuat pernyataan Juru Bicara Izzudin Al Qassam, Abu Ubaida, yang dirilis Selasa (21/1/2025).
Dalam pernyataannya, Ubaida menghaturkan terima kasih kepada seluruh dunia Arab dan Islam yang konsisten membantu perjuangan Bangsa Palestina dari pendudukan Israel. Sejumlah hal yang disorotinya adalah bantuan keuangan dan moral.
"Kami terus menerima dan masih hingga kini menerima bantuan tersebut di Brigade Qassam. Jutaan pesan support dan semangat untuk bergabung bersama menjadi anggota kami dalam segala upaya melawan Zionis," tuturnya dalam video yang dibagikan akun X, @xumas_iq.
Ia menyebutkan bahwa dukungan itu didapatkan dari dunia Islam yang sangat luas, dari negara-negara Teluk di Semenanjung Arab, Arab Afrika, hingga Asia Tenggara seperti Indonesia.
"Kami mendapatkan dukungan dari segala umat. Dari negara-negara Teluk Arab, Arab Magribi dari Barat, dari Tangier (Kota di Maroko) hingga Jakarta (Indonesia)," tegasnya.
Sebagaimana diketahui, Hamas dan Israel mencapai kesepakatan gencatan senjata pada pekan lalu. Perjanjian itu berlaku pada hari Minggu kemarin.
Secara rinci, gencatan senjata ini akan berlangsung tiga tahap dalam waktu 42 hari. Pada tahap pertama kesepakatan, sebanyak 33 sandera Israel yang diculik Hamas ke Gaza akan dibebaskan. Mereka yang dibebaskan adalah perempuan sipil dan rekrutan militer perempuan, anak-anak, orang tua, termasuk warga sipil yang sakit dan terluka.
Sebagai gantinya, ratusan warga Palestina yang ditahan Israel akan dibebaskan. Namun, seorang pejabat Israel mengatakan angka itu tergantung berapa banyak dari 33 sandera yang masih hidup.
Negosiasi tahap kedua akan dimulai pada hari ke-16 gencatan senjata tahap awal. Tahap ini akan mencakup pembebasan tawanan yang tersisa, termasuk "tentara pria, pria usia militer Israel, dan jenazah sandera yang terbunuh".
Selama gencatan senjata awal yang berlangsung 42 hari, pasukan Israel akan mundur dari daerah padat penduduk Gaza. Menurut PM Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani, yang juga memediasi kesepakatan ini, fase ini "memungkinkan pertukaran tahanan, serta pertukaran jenazah dan pemulangan orang-orang yang mengungsi".
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza Gagal?
Next Article Update Terkini Gencatan Senjata Gaza, Israel & Hamas Segera Damai?