Harga Minyak Rebound Usai Trump Cabut Lisensi Chevron di Venezuela

5 hours ago 1

Jakarta,CNBC Indonesia- Harga minyak naik tipis, setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mencabut lisensi penting yang memungkinkan Chevron beroperasi di Venezuela, sebuah langkah yang dapat memperketat pasokan minyak global.

Harga minyak Brent tercatat naik $0,19 (0,3%) menjadi $72,72 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik $0,16 (0,2%) menjadi $68,78 per barel.

Pada hari sebelumnya, kedua benchmark minyak tersebut ditutup pada level terendah sejak 10 Desember 2024, dipengaruhi oleh kenaikan tak terduga dalam persediaan bahan bakar AS, yang menunjukkan permintaan yang lebih lemah, serta optimisme terkait potensi pembicaraan perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

Trump mengumumkan pada Rabu, 26 Februari, bahwa ia mencabut lisensi yang diberikan oleh pendahulunya, Joe Biden, yang memungkinkan Chevron beroperasi di Venezuela. Keputusan ini menghentikan kemampuan perusahaan untuk mengekspor 240.000 barel per hari (lebih dari 25% dari total produksi minyak Venezuela), yang berpotensi mengganggu pasokan.

Potensi pembelian Cadangan Minyak Strategis AS (SPR) juga memberikan dukungan, dengan Trump sebelumnya berjanji untuk segera mengisi kembali cadangan tersebut. Trump mengkritik keputusan Biden sebelumnya yang menggunakan cadangan SPR untuk menurunkan harga bensin.

Investor tetap memfokuskan perhatian pada pembicaraan perdamaian Rusia-Ukraina. Trump menyatakan bahwa Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, akan mengunjungi Washington pada hari Jumat untuk menandatangani perjanjian mineral tanah jarang, meskipun Zelenskiy menegaskan bahwa keberhasilannya sangat bergantung pada bantuan AS yang berkelanjutan.

Stok minyak mentah AS secara tak terduga turun minggu lalu, namun persediaan bensin dan distilat meningkat, mencerminkan pergeseran musiman dalam permintaan. Kikukawa mencatat bahwa penurunan harga terkait dengan kenaikan persediaan bahan bakar "kemungkinan telah mencapai titik akhir", seiring permintaan yang beralih dari minyak tanah ke bensin.

Goldman Sachs mengonfirmasi kembali rentang harga dasar minyak Brent antara $70-$85 per barel, dengan dorongan dari pemerintah AS untuk dominasi komoditas dan keterjangkauan sebagai pendorong utama pasar.


CNBC Indonesia


(emb/emb)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bos Danantara Optimis IHSG Akan Rebound

Next Article Harga Minyak Belum Bisa Bangkit dari Kubur-Masih Tertekan, Ada Apa?

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|