Jakarta, CNBC Indonesia - Memasuki awal tahun 2025, sejumlah bahan kebutuhan pokok (bapok) terpantau mengalami fluktuasi harga, tak terkecuali telur ayam, minyak goreng, gula, sampai dengan beras.
Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di sejumlah kios sembako di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, hari Senin (20/1/2024) sore, harga telur ayam terpantau mulai bergerak turun ke angka Rp30.000 per kg, setelah sebelumnya sempat naik hingga Rp33.000-34.000 per kg.
Ratmi, salah seorang pedagang menyebut mulai menurunnya harga telur ayam baru terjadi selama satu pekan ini, penurunannya pun terjadi secara bertahap.
"Seminggu-an lah mulai turun. Turunnya ya bertahap, nggak ujug-ujug Rp30.000 (per kg), nggak. Kan Rp34.000 (per kg) pas tahun baru, nah mulai turun pelan-pelan, Rp1.000 turunnya. Sampai sekarang sudah Rp30.000 (per kg)," ungkap Ratmi kepada CNBC Indonesia.
Harga Gula - Minyak Goreng Merangkak Naik
Hal senada juga disampaikan Rama. Dia mengaku menjual telur ayam di angka Rp30.000 per kg, dari modal belinya yang sebesar Rp28.000 per kg. "Saya ambil untung tipis saja, Rp2.000 buat ongkos," sambungnya.
Jika perkembangan harga telur mulai bergerak turun, berbeda halnya dengan minyak goreng dan gula. Didi, seorang pedagang sembako di Pasar Rumput, mengaku menjual minyak goreng curah di angka Rp21.000 per kg, dan Minyakita Rp18.000 per liter. Sementara untuk minyak goreng kemasan premium berkisar di Rp21.000-Rp25.000 per liter, tergantung merek.
"Minyakita saya modal belinya saja sudah Rp16.700 (per liter), saya jual Rp18.000 per liter. Sudah tipis banget itu marginnya. Minyak (goreng) curah apalagi, belum kan dia harus modal plastik dan karet sendiri. Minyak goreng memang lagi pada mahal sekarang, nggak tahu saya juga kenapa," ungkap Didi.
Tak hanya mengeluhkan soal harga minyak goreng yang terus merangkak naik, Didi juga mengeluhkan harga gula yang diprediksinya akan kembali mengalami kenaikan.
"Ini gula bakal naik lagi, hari ini saya sudah jual Rp19.000 per kg. Ini roman-romannya bakal naik lagi. Kan sebelumnya, tahun lalu Rp17.000 (per kg), terus naik Rp18.000 (per kg), lah hari ini sudah Rp19.000 per kg," ujarnya.
Kendati demikian, Didi enggan memprediksi berapa besaran kenaikan harga gula saat memasuki bulan Ramadan. Dia hanya memprediksi bahwa harga gula akan mengalami kenaikan pada momen tersebut.
"Yang udah-udah mah naik ya, apalagi sekarang dia sudah mulai kelihatan naik. Tapi naiknya berapa saya nggak tau, lihat ntar saja," kata dia.
Sementara itu, harga komoditas bahan pokok yang terpantau stabil, ada beras. Beras medium maupun premium di Pasar Rumput terpantau stabil.
"Beras medium saya jual Rp12.000 per liter, kalau sekilonya berarti Rp14.000. Beras premium Rp13.000-Rp16.000 per liter. Harga ini sudah berapa bulan stabil, kalaupun dari sananya naik, ya paling naiknya tipis, itu bisa saya tutupin lah. Tapi kalau naiknya sudah sampai Rp500.000 (per karung 50 kg), ya mau nggak mau di pasar saya jualnya naik," ucap Iwan.
Sebelumnya, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, hari Senin (20/1/2025), memperkirakan lonjakan harga pangan dan bahan kebutuhan pokok (bapok) yang signifikan akan berlanjut pada momen libur panjang Imlek, atau pada akhir bulan Januari 2025, yakni tanggal 24-29 Januari 2025.
Foto: Pantauan harga sembako di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Senin (20/1/2025). (CNBC Indonesia/Martya Sari Rizki)
Pantauan harga sembako di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Senin (20/1/2025). (CNBC Indonesia/Martya Sari Rizki)
(dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Wamendag SBY Ungkap Cara RI Swasembada & Setop Impor Beras Cs
Next Article Blusukan ke Alor, Jokowi Akui Harga Sembako Lebih Mahal dari Jawa