Jakarta, CNBC Indonesia - Pelantikan Donald J. Trump sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat (AS) yang kedua kali ini diperkirakan bisa berdampak positif bagi pasar saham Indonesia.
Direktur Capital Market Mandiri Sekuritas Silva Halim mengatakan, dengan valuasi saham-saham di IHSG yang sekarang menarik, serta menawarkan imbal hasil dividen yang tinggi. Maka, pihaknya meyakini itu bisa memberikan imbal hasil yang menarik bagi para investor.
"Kami optimis itu bisa memberikan imbal hasil yang menarik untuk investor. Apalagi kalau kebijakan pro-growth pemerintah nanti mulai berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan juga laba bersih dari perusahaan-perusahaan di IHSG," kata Silva saat Press Conference: Pre-Event Mandiri Investment Forum (MIF) 2025, Selasa (21/1/2025).
Menurut Silva, Trump kerap membuat pernyataan-pernyataan kontroversial yang tidak hanya bisa menimbulkan volatilitas terhadap pasar saham Indonesia, tapi juga pasar saham global. Namun begitu, keadaan di periode kedua kepresidenan Trump ini disebut sebagai "familiar uncertainty."
"Paling tidak kalau sekarang kita sudah tahu nih gebrakan-gebrakannya atau yang dia permasalahkan topiknya, ya itu-itu aja. Masih sama dengan era waktu Presiden Trump menjabat sebelumnya dan malah sejak dia dilantik malah ini kok marketnya jadi lebih tenang," pungkas Silva.
Ia menjelaskan, setelah Trump dilantik kekhawatiran tinggi pasar atas kebijakan Trump justru mereda. "Oh ya, nanti juga Presiden Trump akan bernegosiasi soal tariff, walaupun di awal mungkin kenceng suaranya [soal kebijakan itu]," kata Silva.
Lebih lanjut, Mandiri Sekuritas optimis atas prospek pasar saham Indonesia di tahun 2025. Silva mengatakan pihaknya tetap menjaga target IHSG mencapai posisi 8.150 di akhir tahun.
"Kita akan melihat volatilitas yang lebih tinggi, mungkin di semester pertama karena juga dengan prospek suku bunga yang masih tinggi di Amerika di awal tahun ini," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, IHSG mengalami tren koreksi sejak akhir 2024. IHSG sempat tersungkur ke level di bawah 7.000, setelah sempat menyentuh all time high 7.905 pada September 2024.
Sementara itu, IHSG hari ini, Selasa (21/1/2025) terpantau dibuka di level 7.170. Kemudian beberapa menit setelahnya atau 09.08 WIB menguat 0,63%, menembus ke posisi 7.215,48.
Akan tetapi jelang penutupan sesi I hari ini, penguatan IHSG mengalami koreksi. IHSG menutup sesi pertama dengan penguatan 0,44% ke level 7.202. Nilai transaksi hingga sesi I hari terbilang ramai, yakni Rp6,6 triliun. Bila penguatan ini terus berlanjut, IHSG berpeluang menyentuh level penutupan 7.200 untuk pertama kalinya sejak awal tahun.
Adapun Bank Mandiri hendak kembali menggelar Mandiri Investment Forum (MIF) 2025. Forum investasi terbesar di Indonesia ini akan berlangsung pada 10-14 Februari 2025.
Mengusung tema "Nourishing Future Growth", acara tahunan ini bertujuan menjadi wadah strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan dan mengakselerasi investasi.
Silva mengatakan, jumlah investor yang akan berpartisipasi kali ini akan bertambah tahun ini. Bahkan, banyak investor asing yang datang langsung ke Indonesia untuk acara ini.
"Itu menunjukkan minat yang tinggi di tengah-tengah era Trump 2.0 ini. Jadi kami yakin dan kami optimis walaupun dengan era Trump 2.0 bisa menyebabkan volatilitas pasar yang lebih besar, tetapi karena dengan fundamental yang baik, investors masih menunjukkan minat yang tinggi untuk berinvestasi di Indonesia," tandas Silva.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: IHSG Ditutup Cerah Hingga Pasar Menanti Pelantikan Trump
Next Article Breaking! Trump Menang Pilpres AS, IHSG Dibuka Jeblok