Heboh Skandal Bank Vietnam, Pelaku Dihukum Mati-Modal Sampai Minus

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Skandal bank di Vietnam memasuki babak baru. Pemerintah Vietnam memberikan bantuan likuiditas bank sentral atau bailout kepada Saigon Joint Stock Commercial Bank (SCB) senilai 657 triliun dong atau setara Rp 427 triliun.

Penarikan dana massal dari bank itu pada tahun 2022 menjadi sebab. Ini akibat penangkapan taipan real estate Truong My Lan yang melibatkan bank mantan terbesar di negeri tersebut.

Mengutip Reuters, nantinya dana ini akan diberikan untuk menambah likuiditas bank yang terlibat dalam skandal penggelapan Truong My Lan itu. Nantinya, SCB, yang ada di bawah Sun Group, akan mulai membayar kembali bank sentral pada tahun ke-14 rencana penyelamatan, tergantung pada kondisi pasar.

"SCB tetap sepenuhnya bergantung pada pinjaman khusus dari Bank Negara Vietnam untuk menutupi penarikan simpanan, dan pinjaman bank sentral akan mencapai 657 triliun dong pada tahun pertama restrukturisasi," tulis peta jalan penyelamatan yang disiapkan oleh Sun Group, pengembang yang diberi mandat oleh bank sentral pada November 2023 untuk membantu SCB.

Di bawah skenario ini, SCB akan membayar penuh bank sentral dalam waktu 15 tahun sejak persetujuan restrukturisasi, yang diharapkan Sun Group dapat diperoleh paling cepat awal bulan depan.

Pelaku Dihukum Mati

Skandal yang melibatkan SCB mencuat pada Oktober 2022. Truong My Lan, menurut jaksa, membangun kerajaan real estat dengan didanai selama satu dekade oleh pinjaman SCB senilai US$ 44 miliar (Rp 723 triliun).

Penangkapan Lan kemudian memicu kepanikan di antara para deposan, yang mendorong bank sentral untuk menyuntikkan US$ 4 miliar (Rp 65,8 triliun) dalam tiga minggu setelah penangkapan dan miliaran lagi kemudian untuk mencegah bank tersebut kolaps. Pengadilan menegakkan hukuman mati Lan pada bulan Desember.

Keadaan SCB yang sudah buruk pada saat bank run semakin memburuk, sehingga memerlukan restrukturisasi multi-tahun yang diusulkan. Simpanan dilaporkan anjlok hingga 19,2 triliun dong (Rp 12,6 triliun) pada akhir tahun lalu dari 669 triliun dong (Rp 443 triliun) pada awal Oktober 2022.

"Vietnam mengharuskan bank dengan anak perusahaan, seperti SCB, untuk memiliki modal senilai 9% dari aset tertimbang menurut risiko sebagai penyangga terhadap potensi kerugian. Rasio kecukupan modal SCB sebelum bank run adalah minus 100%, memburuk hingga minus 176% pada akhir tahun 2024 karena kerugian membengkak," kata dokumen Sun Group, mengutip data audit baru.

Dalam dokumen yang dibuat oleh polisi Vietnam untuk persidangan Lan, angka terbaru yang diungkapkan pada modal dasar SCB adalah untuk tahun 2017, ketika penyelidik menemukan kecukupan modalnya minus 4,2%. Tahun itu bank telah melaporkan rasio positif sekitar 10% dan auditornya, Deloitte, tidak memberikan peringatan dalam laporan tahunannya.

Di sisi lain, Sun Group telah menyusun rencana yang bertujuan untuk membuat SCB kembali menguntungkan. Mereka mengutip pengalaman perbankan pengembang sebagai pemegang saham utama sejak 2021 di pemberi pinjaman Vietnam yang lebih kecil, National Citizen Commercial Joint Stock Bank.

Mereka mengusulkan investasi setidaknya 3 triliun dong (Rp 1,93 triliun) dalam modal dasar SCB. Dana ini diharapkan disuntikkan oleh pemilik untuk penyangga modal inti.

Dokumen peta jalan Sun Group memperkirakan SCB menghasilkan pendapatan dari berbagai sumber termasuk investasi dalam obligasi pemerintah dan proyek infrastruktur yang didanai dengan sumber daya yang diperoleh kembali dari pinjaman.

"Mereka akan membayar kembali sekitar setengah dari pinjaman bank sentral dengan menjual aset yang dapat diperoleh kembali, hak atas tanah, dan properti yang digunakan sebagai agunan untuk pinjaman SCB, dengan sisanya berasal dari laba dari investasi baru," tambah peta jalan itu.

"Namun, aset yang dapat dipulihkan hanya sebagian kecil dari aset yang tercatat di pembukuan bank karena sebagian besar kredit yang diberikan SCB ditujukan untuk menutupi perusahaan milik Truong My Lan dengan jaminan agunan dengan nilai yang meningkat."


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Terima Kunjungan Sekjen Partai Komunis Vietnam

Next Article Ikuti Jejak RI, Vietnam Bakal Bangun Kereta Cepat Hanoi-Ho Chi Minh

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|