Jakarta, CNBC Indonesia - Delapan orang terluka dalam serangan palu yang terjadi di sebuah universitas di Tokyo, akhir pekan kemarin. Mengutip AFP, yang melansir NHK, kejadian ini berlangsung Jumat di kampus Universitas Hosei, Kampus Tama.
Dilaporkan bahwa penyerang adalah mahasiswa berusia 22 tahun. Ia berjenis kelamin perempuan dan dinyatakan berasal dari jurusan sosiologi.
Lalu bagaimana kronologinya? Siapa pelaku dan motifnya?
Mengutip TV Asahi, kejadian terjadi dalam kelas. Saksi mata mengatakan penyerang mengayunkan palu tanpa tujuan dan mengenai mahasiswa yang duduk di barisan paling belakang ruang kelas.
Seorang mahasiswa mengatakan penyerang tidak berekspresi saat melakukan aksinya. Ia tampaknya tidak menargetkan siapa pun secara khusus.
"Semua orang panik. Awalnya saya sangat takut sampai tangan saya gemetar," katanya, dikutip pula oleh The Independent.
Polisi sendiri mengaku menerima panggilan darurat pukul 15.45 sore. Beruntung para korban hanya mengalami luka ringan karena dipukul secara beruntun.
Rekaman langsung yang disiarkan oleh NHK menunjukkan barisan kendaraan darurat dengan lampu yang menyala-nyala di kampus di distrik pinggiran kota Machida di ibu kota Jepang tersebut. Total delapan orang terluka.
"Semua yang terluka dalam keadaan sadar," menurut penyiar publik NHK.
Pelaku dan Motif
Diketahui pula bahwa pelaku sebenarnya adalah warga Korea Selatan (Korsel). Dalam penyelidikan awal, ia disebut frustasi karena perundungan.
Beberapa bentuk diskriminasi dilaporkan memang dialami warga Korea di Jepang karena masa lalu yang pahit antara kedua negara. Termasuk kisah penjajahan Jepang di Semenanjung Korea yang berakhir pada tahun 1945.
"Perempuan itu mengatakan dia dipenuhi dengan kemarahan karena diabaikan," kata polisi.
Universitas Hosei didirikan pada tahun 1880 sebagai sekolah hukum. Universitas ini memiliki 15 fakultas.
Kekerasan Jarang Terjadi Tapi...
Jepang merupakan negara yang memiliki undang-undang pengendalian senjata yang ketat. Namun, menurut AFP, terjadi penusukan dan bahkan penembakan sesekali di Jepang, termasuk pembunuhan mantan perdana menteri Shinzo Abe pada tahun 2022.
Pada bulan Desember, seorang siswa sekolah menengah pertama ditikam hingga tewas dan yang lainnya terluka di sebuah restoran McDonald's di Jepang barat daya. Seorang pria kemudian ditangkap atas serangan tersebut.
Para remaja tersebut sedang mengantre untuk memesan makanan sekitar pukul 8:30 malam ketika penyerang dilaporkan memasuki restoran di kota Kitakyushu dan menikam mereka berdua. Pada bulan Januari 2022, tiga orang ditikam di luar Universitas Tokyo yang bergengsi sebelum ujian masuk perguruan tinggi nasional.
Para korban termasuk seorang anak laki-laki berusia 18 tahun, seorang anak perempuan berusia 17 tahun, dan seorang pria berusia 72 tahun. Polisi menangkap seorang remaja berusia 17 tahun, yang ditahan di gerbang universitas setelah serangan dini hari itu.
Pelaku tidak mengikuti ujian dan tidak mengenal ketiga korban. Tetapi, ia mengatakan kepada polisi bahwa dirinya "ingin mati setelah menyebabkan insiden" karena "saya tidak berprestasi dalam pelajaran".
Kedua remaja itu tidak mengalami cedera yang mengancam jiwa tetapi pria berusia 72 tahun itu mengalami luka parah. NHK mengatakan universitas, tempat 3.700 mahasiswa dijadwalkan mengikuti ujian, tetap menyelenggarakan ujian sesuai rencana.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video : Presiden Korsel Pasrah Dengan Keputusan MK
Next Article Video: Ishikawa Jepang Diterjang Banjir Besar, 6 Orang Tewas