Curah hujan tinggi yang terjadi sejak Jumat (26/12/2025) malam mengakibatkan ribuan hektare lahan padi di Kabupaten Bantul terendam banjir, bahkan sebagian tanaman tak lagi terlihat. - Istimewa/SAR.
Harianjogja.com, BANTUL—Curah hujan tinggi yang terjadi sejak Jumat (26/12/2025) malam mengakibatkan ribuan hektare lahan padi di Kabupaten Bantul terendam banjir, bahkan sebagian tanaman tak lagi terlihat.
Total lahan pertanian yang terdampak genangan air saat ini diperkirakan mencapai 4.250 hektare, dengan sebaran terluas berada di wilayah selatan Bantul.
Padi yang terendam mayoritas masih berusia dua hingga tiga pekan sehingga masih memiliki peluang bertahan apabila genangan tidak berlangsung lama. Namun, terdapat pula tanaman padi siap panen yang ikut terendam dan masih dalam proses pendataan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Joko Waluyo, mengatakan total lahan pertanian yang terdampak genangan air saat ini diperkirakan mencapai 4.250 hektar.
Menurut Joko, genangan banjir paling luas terjadi di wilayah selatan Bantul. Sejumlah kapanewon yang terdampak antara lain Imogiri, Jetis, Bambalipuro, Pundong, Kretek, Sanden, hingga Srandakan.
"Sebagian besar memang tanaman yang terendam adalah padi karena saat ini baru musim tanam pertama. Kapanewon Kretek, Sanden hingga Kapanewon Srandakan yang lahannya paling banyak terendam banjir," ujarnya, Sabtu (27/12/2025).
Ia menjelaskan, mayoritas tanaman padi yang terendam masih berusia dua hingga tiga pekan. Dalam kondisi tersebut, tanaman masih berpeluang bertahan selama genangan tidak berlangsung lama.
"Tapi ada juga tanaman padi yang siap panen juga terendam banjir namun ini masih kita data berapa luasannya tanaman padi yang siap panen namun terendam banjir," ungkapnya.
Joko berharap curah hujan yang mulai berkurang dapat mempercepat surutnya air di area persawahan. Pasalnya, genangan air yang bertahan selama beberapa hari berpotensi menyebabkan tanaman mati dan menimbulkan kerugian bagi petani.
"Ini saya terus memantau di lapangan areal persawahan mana saja yang masih tergenang air cukup tinggi dan mana saja areal persawahan yang genangan air mulai menyusut seiring berhenti hujan," katanya.
DKPP Bantul terus melakukan pemantauan lapangan untuk memastikan kondisi genangan serta mengantisipasi potensi kerusakan tanaman akibat banjir berkepanjangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


















































