IHSG Ada Harapan Hijau Hari Ini, Dibuka Naik 0,45%

1 month ago 28

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 0,45% ke posisi 6.654,52 pada pembukaan sesi I perdagangan Jumat (14/2/2025). Indeks akhirnya bangkit usai tiga hari ditutup di zona merah dalam pekan ini.

Nilai transaksi mencapai Rp484,52 miliar dengan volume perdagangan sebesar 526,68 juga saham yang berpindah tangan 31.228 kali. Sebanyak 201 saham naik, 84 turun, dan 208 stagnan.

Meski IHSG merana sepanjang pekan ini, ada harapan dapat ditutup di zona hijau sebelum libur akhir pekan. Ada sentimen-sentimen perdagangan hari ini, mulai dari dari rilis kinerja keuangan emiten hingga data ekonomi Amerika Serikat (AS).

Rencana pengenaan tarif perdagangan yang disampaikan Trump akan menjadi sentimen utama penggerak pasar hari ini. Bagi IHSG, rupiah hingga SBN, pemberlakuan tarif akan meningkatkan ketidakpastian global hingga pelemahan ekonomi dunia. Tidak hanya itu, rencana tarif Trump dikhawatirkan akan memicu keluarnya dana asing dari pasar keuangan Indonesia secara besar-besaran. Pasalnya, investasi di AS akan semakin menarik sehingga dolar AS menguat dan mata uang lain akan terus melemah.

Investor juga akan membawa kembali modalnya dari Emerging Markets seperti Indonesia balik ke AS yang membuat tekanan besar pada SBN, IHSG, hingga rupiah.

Kemudian, jumlah warga Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran menurun pada minggu lalu, menunjukkan pasar tenaga kerja tetap stabil di awal Februari.

Klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara tersebut turun 7.000 menjadi 213.000 yang disesuaikan secara musiman untuk minggu yang berakhir 8 Februari, Departemen Tenaga Kerja mengatakan pada hari Kamis. Ekonom yang disurvei oleh Reuters telah memperkirakan 215.000 klaim untuk minggu terakhir.

Klaim telah cenderung lebih rendah sepanjang tahun ini, konsisten dengan PHK yang rendah secara historis. Hal itu membantu mendukung ekspansi ekonomi, yang memungkinkan The Federal Reserve (The Fed) untuk menghentikan pemotongan suku bunga sementara menilai dampak kebijakan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump. Ekonom melihat dorongan Trump untuk deportasi massal imigran tidak berdokumen, tarif impor dan pemotongan pajak sebagai inflasi.

Bank sentral AS mempertahankan suku bunga acuannya dalam kisaran 4,25%-4,50% pada bulan lalu, setelah menurunkannya sebesar 100 basis poin sejak September, saat memulai siklus pelonggaran kebijakannya. Suku bunga kebijakan dinaikkan sebesar 5,25 poin persentase pada tahun 2022 dan 2023 untuk mengendalikan inflasi.

Meskipun PHK rendah, kesempatan kerja bagi mereka yang kehilangan pekerjaan tidak lagi sebanyak setahun yang lalu, dengan bisnis mengambil sikap menunggu dan melihat.

Gaji nonpertanian meningkat sebesar 143.000 pekerjaan pada bulan Januari, sementara tingkat pengangguran berada pada 4,0%.

Sementara itu, jumlah orang yang menerima tunjangan untuk klaim pengangguran berkelanjutan, turun 36.000 menjadi 1,850 juta yang disesuaikan secara musiman selama minggu yang berakhir pada tanggal 1 Februari, menurut laporan klaim.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Semringah Saat IHSG Terperosok ke Level 6.500-an

Next Article IHSG Dibuka Merah, Balik Lagi ke Level 7.400-an

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|