IHSG Menguat 0,53% Jelang Pengumuman Suku Bunga BI

13 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, Rabu (16/7/2025). Indeks naik 0,53% ke level 7.178,58.

Penguatan IHSG hari ini memperpanjang reli bullish yang telah dicatatkan oleh indeks acuan bursa domestik tersebut selam delapan hari beruntun. Sejak terakhir ditutup melemah, IHSG telah melesat hampir 5% dan sedang menguji untuk mencapai level 7.200 yang pada perdagangan intraday indeks sempat menyentuh harga tertinggi di 7.199,26.

Sebanyak 350 saham naik, 229 turun, dan 220 tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 8,55 triliun yang melibatkan 14,82 miliar saham dalam 1,06 juta kali transaksi.

Mayoritas sektor perdagangan berada di zona hijau dengan penguatan terbesar terjadi di sektor energi dan teknologi. Sementara itu, hanya sektor properti dan barang baku yang mengalami koreksi.

Emiten blue chip dengan kapitalisasi pasar jumbo menjadi penggerak utama laju IHSG hari ini. Emiten tambang batu bara Grup Sinar Mas (DSSA) menjadi penopang utama IHSG dengan sumbangan 13,93 indeks poin.

Lalu ada Bank Rakyat Indonesia (BBRI) yang naik 1,29% ke Rp 3.930 per saham dengan kontribusi sebesar 7,70 indeks poin ke IHSG. Penguatan saham BBRI terjadi jelang pengumuman suku bunga Bank Indonesia (BI) yang oleh sejumlah analis dan ekonom dinilai masih ada ruang untuk penurunan suku bunga.

Lalu ada emiten Prajogo Pangestu yang baru melantai di Bursa yakni Chandra Daya Investasi (CDIA) dengan sumbangsih 4,76 indeks poin. Melengkapi lima besar adalah TLKM dan BMRI dengan kontribusi masing-masing 3,45 dan 2,66 indesk poin.

Fokus pelaku pasar hari ini akan tertuju pada keputusan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI), termasuk update terkini pandangan bank sentral soal ekonomi terkini, terutama kondisi sektor perbankan.

Selain itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump akhirnya mengumumkan besaran tarif impor untuk barang dari Indonesia yang masuk ke negara tersebut, yakni sebesar 19%, lebih rendah dari sebelumnya yang dipatok 32%.

Dalam pernyataannya, Trump mengatakan penurunan tarif menjadi 19% tersebut merupakan bagian dari kesepakatan dagang di mana AS tidak akan membayar tarif apapun.

"Mereka akan membayar 19% dan kami tidak akan membayar apapun, kami akan memiliki akses penuh ke Indonesia, dan kami memiliki beberapa kesepakatan yang akan diumumkan," kata Trump, Selasa (15/7/2025), dilansir Reuters.

Sementara itu, Bursa Asia-Pasifik berada di zona merah pagi ini. Indeks acuan Nikkei 225 Jepang datar pada pembukaan,sedangkan Topix tergelincir 0,11% pada.

Selanjutnya, Kospi Korea Selatan turun 0,5% dan Kosdaq yang berkapitalisasi kecil turun 0,56%. Sementara Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,82% dengan kontrak berjangka yang terikat pada patokan di 8.545, dibandingkan dengan penutupan terakhirnya di 8.630,3.

Namun, futures untuk indeks Hang Seng Hong Kong berada di 24.622, menunjukkan pembukaan pasar yang menguatdibandingkan dengan penutupan terakhir HSI di 24.590,12.

Dari pasar saham AS, bursa Wall Street mayoritas melemah pada perdagangan Selasa waktu setempat atau Rabu dini hari waktu Indonesia.

Indeks melemah seiring kekhawatiran atas inflasi di AS dan laporan keuangan yang beragam dari bank-bank besar menyeret indeks saham unggulan itu ke bawah.

Dow Jones melemah 436,36 poin atau 0,98% dan ditutup pada level 44.023,29. Indeks S&P 500 turun 0,40% dan berakhir di 6.243,76, melandai dari rekor tertinggi yang sempat dicapai di awal sesi.

Nasdaq masih naik 0,18% dan ditutup pada rekor tertinggi baru di 20.677,80. Indeks yang sarat saham teknologi ini terbantu oleh kenaikan 4% saham Nvidia setelah perusahaan chip tersebut menyatakan harapannya untuk segera melanjutkan pengiriman GPU H20 ke China.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Analis Sebut Pasar Saham RI Jadi Primadona, Ini Alasannya

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|