IHSG Menguat ke 7.000-an, Emiten Konglomerat Jadi Penopang

21 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup di zona hijau pada akhir perdagangan Selasa (4/2/2025), setelah adanya kabar bahwa penerapan kebijakan tarif impor barang Amerika Serikat (AS) dari Kanada dan Meksiko ditunda karena perlu dibahas lebih lanjut.

IHSG ditutup menguat 0,62% ke posisi 7.073,46. IHSG sempat melesat hingga 1% lebih dan kembali ke level psikologis 7.100 pada sesi I hari ini. Namun di sesi II, penguatan IHSG cenderung terpangkas dan bertahan di level psikologis 7.000.

Nilai transaksi indeks pada hari ini mencapai sekitar Rp 10 triliun dengan melibatkan 26 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,3 juta kali. Sebanyak 321 saham menguat, 257 saham melemah, dan 221 saham stagnan.

Secara sektoral, sektor bahan baku, transportasi, dan teknologi menjadi penopang terbesar IHSG di akhir perdagangan hari ini yakni masing-masing mencapai 2,1%, 1,58%, dan 1,26%.

Sementara dari sisi saham, dua emiten konglomerasi Prajogo Pangestu yakni PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi penopang terbesar IHSG yakni masing-masing mencapai 36,3 dan 18,2 indeks poin.

Selain itu, ada saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang juga menopang IHSG sebesar 16,1 indeks poin, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) sebesar 4,9 indeks poin, dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) sebesar 1,5 indeks poin.

IHSG ditutup cukup sumringah setelah adanya kabar bahwa penerapan kebijakan Tarif dagang Presiden AS, Donald Trump ditunda.

Penerapan tarif 25% atas barang impor dari Meksiko ditunda hingga sekitar satu bulan setelah pembicaraan dilakukan Trump dengan para pemimpin kedua negara, yang seharusnya menjadi sekutu dekat AS itu.

Pengumuman Kanada diberikan Perdana Menteri (PM), Justin Trudeau setelah panggilan telepon dengan Trump. Turdeau berjanji melakukan penguatan perbatasan untuk menghentikan penyeberangan migran dan obat-obatan terlarang.

Penundaan ke Meksiko juga diumumkan Presiden Claudia Sheinbaum. Sama seperti Kanada, Meksiko juga akan mengirimkan 10.000 tentara ke perbatasan untuk menghentikan penyebaran fentanil.

"Percakapan yang baik dengan Presiden Trump, (dilakukan) dengan penuh rasa hormat terhadap hubungan dan kedaulatan kita," ujarnya.

Di lain sisi, data aktivitas manufaktur RI yang makin pulih juga menjadi sentimen positif bagi IHSG pada hari ini.

Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia menunjukkan kinerja yang impresif di mana terjaga pada level ekspansif bahkan meningkat ke level 51,9 pada Januari 2025 dari sebelumnya di level 51,2 pada Desember 2024.

Level ini tercapai di tengah penurunan pada mayoritas PMI Manufaktur di kawasan Asia Tenggara seperti Myanmar, Vietnam, Filipina, dan Thailand yang sekaligus mendorong sedikit penurunan pada PMI Manufaktur ASEAN.

Stabilitas permintaan pasar dan ekonomi secara keseluruhan terutama di dalam negeri diindikasi menjadi faktor pendorong tercapainya keberhasilan tersebut. Tercatat, perusahaan yang disurvei menyampaikan bahwa terjadi peningkatan pesanan dan mendorong perusahaan untuk meningkatkan produksinya sehingga menjadi yang tertinggi dalam tiga bulan terakhir.

Selain itu, peningkatan produksi ini pun menjadi titik balik perusahaan dalam peningkatan tenaga kerja. Dalam hal ini, laju peningkatan tenaga kerja pada Januari 2025 menjadi yang tertinggi pada dua tahun terakhir, sebagai langkah dalam memenuhi permintaan.

Berbagai perusahaan optimis atas kondisi permintaan di sektor manufaktur dalam satu tahun ke depan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(chd/chd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Saham Konglomerat Banyak Diburu, Hati-Hati Rawan Longsor!

Next Article IHSG Finish Strong Awal Pekan! Ini Saham Pendorongnya

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|