Ini Sosok 8 Penguasa Tambang Emas RI yang Ketiban Durian Runtuh

16 hours ago 3

Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Kala kondisi ekonomi bergejolak di tingkat global hingga domestik, instrumen investasi logam mulia emas menjadi pilihan safe haven utama. Itu terbukti dari harga emas yang terus melesat, bahkan sempat mencetak rekor intraday pada perdagangan kemarin, Senin (14/4/2025).

Pada perdagangan hari ini Selasa (15/4/2025) hingga pukul 06.07 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat tipis 0,05% di posisi US$3.211,02 per troy ons. Tren kenaikan harga emas ini bakal terus naik di tengah perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang semakin tegang.

Tidak hanya para pemegang emas yang cuan, tapi juga para pemilik tambang emas RI. Diketahui, ada 8 emiten tambang emas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Siapa sajakah pemiliknya? Berikut pemilik 8 emiten tambang emas RI berdasarkan rangkuman CNBC Indonesia!

Pemerintah Indonesia

PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) yang lebih dikenal sebagai ANTAM adalah perusahaan pertambangan milik negara Indonesia yang bergerak di bidang eksplorasi, penambangan, pengolahan, dan pemasaran sumber daya mineral termasuk emas. ANTAM merupakan bagian dari Holding BUMN Industri Pertambangan, yaitu MIND ID (Mining Industry Indonesia).

Per April 2025, MIND ID menguasai sekitar 65% saham ANTM. Karena MIND ID merupakan BUMN, secara tidak langsung mayoritas kepemilikan ANTAM dimiliki oleh pemerintah Indonesia.

Sandiaga Uno, Edwin Soeryadjaya, dan Boy Thohir

PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) adalah perusahaan publik Indonesia yang bergerak di sektor pertambangan emas, tembaga, dan mineral strategis lainnya. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2012 dan menjadi perusahaan terbuka pada tahun 2015.

Per April 2025, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) tercatat memiliki 19,18% saham MDKA, dan Garibaldi Thohir mengenggam 7,68% saham. Selain itu, ada PT Provident Capital Indonesia (17,38%), Contemporary Amperex Technology Co., Ltd (CATL) (4,93%), dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi (3,98%).

SRTG sendiri merupakan perusahaan investasi yang didirikan oleh Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno, dengan portofolio di berbagai sektor strategis di Indonesia. Sementara Garibaldi Thohir alias Boy Thohir adalah pengusaha terkemuka di Indonesia yang juga memiliki keterlibatan dalam berbagai perusahaan besar di sektor energi dan infrastruktur, ia juga merupakan kakak dari Menteri BUMN Erick Thohir.

Keluarga Arifin Panigoro, Agoes Projosasmito, dan Anthoni Salim

Medco Energi adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi dan kegiatan energi lainnya yang didirikan mendiang Arifin Panigoro. Penambangan emas Medco dilakukan oleh PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) bersamaan dengan ekstraksi tembaga di blok Batu Hijau. Keluarga Arifin Panigoro melalui PT Medco Daya Abadi Lestari menguasai 20,92% saham AMMN.

Selain itu, ada Agoes Projosasmito, Presiden Komisaris AMMN dan pemilik utama melalui PT AP Investment, yang menguasai 15,45% saham. Melalui kepemilikan ini, Agoes menjadi penerima manfaat utama (ultimate beneficiary) dari AMMN.

Kemudian, PT Sumber Gemilang Persada yang menggenggam saham terbesar di AMMN, sebanyak 32,17%. Meskipun detail kepemilikannya tidak sepenuhnya terbuka, beberapa laporan mengaitkannya dengan investor besar seperti Anthoni Salim.

Grup Astra

Grup Astra memiliki lini bisnis tambang emas melalui cucu perusahaannya. Yakni melalui PT United Tractors Tbk. (UNTR), yang menjalankan pilar bisnis pertambangan emas melalui PT Agincourt Resource (PTAR). PTAR mengoperasikan tambang emas Martabe yang berlokasi di provinsi Sumatra Utara.

UNTR sendiri memiliki 95% saham PTAR. Sementara PT Astra International Tbk. (ASII) menguasai 59,5% saham UNTR.

Jimmy Budiarto

PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB) merupakan perusahaan yang berinvestasi dan mengelola bisnis pertambangan emas bersama dengan bisnis logam mulia lainnya di wilayah Australasia, dengan area pertambangan emas termasuk Indonesia dan Malaysia.

Jimmy Budiarto merupakan pengendali dan pemegang saham mayoritas yang juga menjabar sebagai komisaris utama perusahaan. Ia tercatat menggenggam 92,5% saham PSAB.

Beberapa lokasi tambang emas milik perusahaan tersebar di Seruyung (Kalimantan Utara), Bakan (Sulawesi Utara) dan Penjom (Malaysia).

Keluarga Bakrie, Keluarga Salim, dan Sugiman Halim

PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) adalah emiten tambang yang fokus pada eksplorasi dan pengembangan mineral seperti emas, tembaga, seng, dan timbal. Grup Salim menggenggam saham BRMS melalui Emirates Tarian Global Ventures Spc dengan kepemilikan 25,10%.

Sementara itu pengendali BRMS adalah PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) dengan kepemilikan langsung sebesar 5,34%. Di samping itu, ada investor individu BRMS Sugiman Salim yang menggenggam 7,35% saham.

Peter Sondakh

PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) merupakan emiten tambang emas milik konglomerat Peter Sondakh. Tambang emas yang dikelola perusahaan yaitu PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN) di Sulawesi Utara.

Peter mengusasai 85% saham ARCI melalui PT Rajawali Corpora. Perusahaan itu merupakan perusahaan investasi yang memiliki portofolio bisnis yang luas di berbagai sektor, termasuk pertambangan, perhotelan, dan media.

Wijaya Lawrence

PT Wilton Makmur Indonesia Tbk. (SQMI) adalah perusahaan pertambangan emas yang mengelola Proyek Emas Ciemas di Jawa Barat.

Per Maret 2025, sebanyak 58,04% saham SQMI dipegang oleh Wilton Resources Holding Pte. Ltd. Singapore. Wilton Resources Holding sendiri merupakan bagian dari Wilton Resources Corporation Limited, sebuah perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Singapura (SGX).

Di balik Wilton Resources Holding, ada sosok Wijaya Lawrence, pendiri dan pemegang saham utama perusahaan. Kepemilikan saham pribadinya di Wilton Resources Corporation Limited mencapai 22,2%, menjadikannya pemegang saham terbesar di perusahaan tersebut.

Wijaya menjabat sebagai Executive Chairman dan President di Wilton Resources Corporation Limited. Di SQMI, Wijaya juga menjabat sebagai presiden komisaris.


(Zefanya Aprilia/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Emas Banyak Diburu Investor Hingga Bank Sentral Dunia

Next Article Perusahaan Hashim Siap Caplok 10% Saham Tambang Mas Sangihe

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|