Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan chip terkemuka, Intel, kabarnya akan dijual dan calon pembelinya potensialnya adalah Elon Musk.
Menurut laporan terbaru dari perusahaan riset, SemiAccurate, orang terkaya di dunia itu dikabarkan berencana mengakuisisi Intel. Bahkan seorang sumber yang dekat dengan industri yakin 90 persen bahwa Intel akan diakuisisi Musk dalam waktu dekat.
Menurut sumber Musk termasuk orang yang ikut dalam proses negosiasi tersebut.
Analis di bidang semikonduktor Dylan Patel, juga mengunggah sebuah cutian yang seakan mendukung rumor akuisisi Intel oleh Elon Musk ini.
Dalam posting terbarunya lewat akun X @dylan522p, ia menyebut Elon Musk belum lama ini terlihat di Florida, Amerika Serikat (AS), tepatnya di kediaman presiden terpilih Donald Trump di Mar-A-Lago, Palm Beach.
Musk datang menggunakan jet pribadinya. Dalam waktu yang bersamaan juga terlihat jet perusahaan Global Foundries dan Qualcomm.
Kabarnya, Elon Musk sedang berdiskusi soal akuisisi Intel dengan kedua pihak yang sebelumnya memiliki ketertarikan membeli Intel.
"Mereka berada di Mar-a-Lago. Make America Great Again hanya bisa terwujud jika Intel diselamatkan," tulis Dylan.
Menariknya, analis Citibank, Christopher Danely, juga telah membahas rumor "Intel-Elon" beberapa waktu yang lalu. Ia mengatakan "Kami melihat ini sebagai hasil yang buruk bagi Intel kecuali jika mereka dapat mempekerjakan seorang CEO yang akan keluar dari bisnis pengecoran pedagang,".
Keterlibatan Elon dalam akusisi ini sangat penting bagi Intel sebagai sebuah bisnis, mengingat seberapa besar pengaruhnya terhadap pengambilalihan tersebut.
Meskipun belum pasti mengenai seberapa besar peran yang akan dimainkan Elon dalam kesepakatan ini, ada kemungkinan dia akan memanfaatkan kekayaannya dengan baik. Musk ingin mengubah Intel menjadi sesuatu yang berbeda dan mungkin revolusioner.
Intel sendiri dilaporkan mengalami kerugian sebesar 69% sejak penurunan saham pada April 2021.
Divisi pengecorannya atau foundry Intel tertinggal karena perusahaan cloud memigrasikan bisnis mereka dari CPU ke Nvidia dan GPU lainnya.
Kegagalan Intel dapat menimbulkan risiko geopolitik, menurut orang dalam industri, karena Intel membangun produksi chip AS. Intel putus asa, dan pembelian saham dapat menyelamatkan perusahaan.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Lompatan Teknologi 5G Menuju Generasi 6G, Indonesia Sudah Siap?
Next Article Intel Masuk Jurang, Bos Besar Ungkap Masa Depannya