Investor Happy Jelang Long Weekend, IHSG Ditutup Naik 0,63% Hari Ini

1 day ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat jelang libur panjang. Indeks ditutup naik 0,63% atau 44,39 poin ke level 7.113,43.

Sebanyak 279 saham naik, 332 turun, dan 197 tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 15,38 triliun yang melibatkan 22,37 miliar saham dalam 1,32 juta kali transaksi. Kapitalisasi pasar pun naik menjadi Rp 12.411,13 triliun. 

Mayoritas sektor berada di zona hijau hari ini. Bahan baku memimpin penguatan dengan kenaikan 3,45%, utilitas 2,96%, dan teknologi 0,57%. 

Emiten-emiten konglomerat menjadi pendorong utama IHSG hari ini. Saham emiten tambang Salim (AMMN) berkontribusi 16,58 indeks poin. Selain itu sejumlah saham konglomerat Prajogo Pangestu juga menjadi penopang IHSG. 

Saham BRPT yang terbang 17,05% menyumbang 13,71 indeks poin. Lalu TPIA dan BREN yang masing-masing naik 3,79% dan3,25% menyumbang 15,48 indeks poin. 

Selain itu, saham-saham perbankan juga berada di zona positif. BMRI menyumbang 4,4 indeks poin, BBNI 4,32 indeks poin, BBRI 3,06 indeks poin. 

Sebagai informasi, hari ini merupakan periode terakhir perdagangan IHSG pekan ini. Bursa akan libur panjang dan buka kembali Selasa (10/6/2025).

Mengingat panjangnya liburan maka investor diharuskan cermat dalam bertransaksi. Investor pun perlu mempertimbangkan seluruh sentimen yang menggerakan pasar hari ini dan pekan depan karena akan sangat menentukan.

Sentimen yang memengaruhi IHSG hari ini cukup banyak datang dari eksternal, seperti AS soal data tenaga kerjanya yang dirilis kemarin dan serangan Israel ke daerah Suriah. 

Dalam perkembangan lain, Presiden AS Donald Trump kembali mengkritik Ketua Federal Reserve Jerome Powell dengan menyebutnya "tidak bisa dipercaya" dan mendesak penurunan suku bunga setelah data ketenagakerjaan yang lemah dirilis.

Dalam postingan di platform Truth Social, Trump menyoroti laporan ADP yang menunjukkan hanya 37.000 pekerjaan baru di sektor swasta pada Mei 2025, angka terendah sejak Maret 2023 dan jauh di bawah perkiraan 110.000. Trump juga membandingkan kebijakan The Fed dengan Bank Sentral Eropa yang telah menurunkan suku bunga sebanyak sembilan kali tahun ini

Kendati tekanan politik meningkat, Powell menegaskan bahwa kebijakan moneter akan didasarkan pada data ekonomi yang masuk dan analisis objektif, bukan tekanan politik. The Fed mempertahankan suku bunga acuan pada kisaran 4,25% hingga 4,5%, dengan pertemuan kebijakan berikutnya dijadwalkan pada 17-18 Juni 2025. Sementara itu, pasar keuangan menunjukkan volatilitas, dengan imbal hasil obligasi pemerintah AS menurun akibat ekspektasi penurunan suku bunga, dan sektor-sektor sensitif terhadap suku bunga, seperti perumahan, mengalami kenaikan.

Kritik Trump terhadap Powell menimbulkan kekhawatiran tentang independensi The Fed, meskipun Trump sebelumnya menyatakan tidak berniat memecat Powell sebelum masa jabatannya berakhir pada 2026.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Mau Libur Panjang, IHSG Lanjut "Semringah" Tapi Rupiah Melemah

Next Article Mencekam, Potret Bursa Efek Indonesia Saat IHSG Ambruk 6,12%

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|