Ironis! Nilai Ekspor Durian RI Kebanting Harga Impor dari Tetangga

3 months ago 32

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia mencatatkan surplus volume perdagangan durian sepanjang 2024, karena volume ekspornya jauh lebih tinggi ketimbang durian impor yang masuk ke tanah air.

Mengutip catatan Badan Pusat Statistik (BPS) total ekspor durian Indonesia pada tahun lalu mencapai 600 ton dengan nilai US$ 1,8 juta, sedangkan impor durian sejumlah 459,3 ton dengan nilai sebesar US$ 3,6 juta.

"Jadi secara volume jumlah yang diekspor oleh Indonesia itu masih relatif lebih tinggi dibandingkan dengan yang diimpor," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Rabu (15/1/2025).

Namun, jika dilihat secara nilai, kinerja ekspor durian Indonesia lebih rendah dari impornya. 

Pada Desember 2024, nilai ekspor durian Indonesia sebesar US$ 52,6 ribu dengan volume sebanyak 87,2 ton. Sementara itu, impornya senilai US$ 246,7 ribu dengan volume sebanyak 29,8 ton.

Ekspor durian terbanyak ialah ke Malaysia, Hongkong, dan Thailand. Sedangkan impor durian Indonesia paling banyak berasal dari negara seperti Malaysia dan Thailand.

"Jadi asal impor durian Januari sampai Desember 2024 adalah Malaysia dan Thailand," ucap Amalia.

Di pasar durian global, posisi RI ternyata sudah disalip oleh Vietnam. Negeri Paman Ho ini ternyata sukses menggeser Thailand. Vietnam kini dinobatkan sebagai produsen durian terbesar di dunia. Nilai ekspor durian Vietnam mencapai US$ 3,3 miliar pada 2024 atau setara dengan Rp 53,13 triliun (US$1=16.125/US$1).

Dilansir dari The Investor, angka ini melonjak 7,8 kali lipat dibandingkan 2022 dan menjadikan durian hampir menyumbang 50% dari total ekspor buah dan sayur Vietnam. Prestasi ini tak lepas dari tingginya permintaan di pasar China, yang kini menganggap durian sebagai buah mewah dan bahan inovatif di industri kuliner.

Tim Riset CNBC Indonesia mengungkapkan prestasi Vietnam belum dapat dikejar Indonesia.

Menurut Tim Riset CNBC Indonesia, Indonesia menghadapi tantangan besar, mulai dari standar kualitas yang tidak konsisten, minimnya teknologi pasca panen, hingga kemasan yang kurang kompetitif. Ketidaksiapan ini membuat durian Indonesia sulit menembus pasar besar seperti China, yang mendominasi konsumsi global dengan porsi 91%. Terbukti, dari laporan BPS di atas, nilai ekspor durian Indonesia kalah saing dari Malaysia dan Thailand.


(arj/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: RI Cetak Surplus Neraca Dagang USD 2,24 Miliar di Desember 2024

Next Article RI Jangan Mau Kalah, Ramai-Ramai Negara Jual Duren ke China

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|