Israel Kembali Serang Gaza, Bagaimana Reaksi Hamas, dan Apa yang Terjadi Sebenarnya?

4 hours ago 1

Suasana pencarian jenazah sandera Israel yang terkubur di Khan Younis, Jalur Gaza, Jumat (17/10/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA—Tentara pendudukan Israel melancarkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza dan melakukan serangan udara di beberapa daerah di Jalur Gaza pada Ahad (19/10/2025).

Hal ini terjadi dalam pelanggaran terbesar terhadap kesepakatan penghentian perang yang mulai berlaku sembilan hari yang lalu.

Serangan ini layaknya adegan yang mengingatkan warga Gaza pada hari-hari pertama perang genosida, dan media Israel melaporkan bahwa sebuah keputusan telah diambil untuk menutup seluruh perlintasan Gaza, kemudian dilaporkan bahwa keputusan tersebut dicabut karena tekanan AS.

Sumber-sumber medis melaporkan bahwa lebih dari 40 orang gugur syahid dan puluhan lainnya terluka di seluruh Jalur Gaza Palestina akibat serangan kekerasan yang menargetkan tenda-tenda dan sebuah sekolah yang menaungi para pengungsi, serta gedung tempat para jurnalis bekerja.

Sekitar pukul 18:20 GMT, tentara Israel mengumumkan kembalinya gencatan senjata atas instruksi dari pimpinan politik.

Eskalasi terjadi setelah Israel mengklaim bahwa pejuang Palestina menembakkan peluru dan roket anti kendaraan lapis baja ke arah pasukan Israel dan kendaraan-kendaraan teknik di Rafah di Jalur Gaza selatan pada Ahad pagi, yang dibantah oleh pihak perlawanan Palestina dan menuduh penjajah itu mengarang dalih untuk menyabotase perjanjian.

Sejauh mana eskalasi yang terjadi?

Tembakan udara dan artileri menargetkan wilayah yang luas di Jalur Gaza dari utara ke selatan, dan sumber-sumber medis melaporkan syahidnya dua orang Palestina di kota Zawaida dan kamp Nuseirat di pusat Jalur Gaza, dekat Rumah Sakit Kamal Adwan di utara, dan di Khan Younis Mawasi di selatan.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|