Jalan Batu Tulis di Bogor Ambles 'Horor', Wamen PU Buka Suara

5 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Longsor yang menimpa jalanan Saleh Danasasmita di wilayah Batu Tulis Bogor pada pekan lalu sempat membuat akses jalan ditutup total, sehingga akses alternatif Bogor Kota-Ciawi sempat tertutup. Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti mengungkapkan bahwa penyebab amblesnya jalan Batu Tulis ini karena curah hujan yang lebat.

"Batu Tulis itu bukan jalan nasional, tapi kemarin kita sudah survei juga ke sana. Mungkin nanti ada hal yang kita lakukan untuk di Batutulis. Itu karena air ya. Ya kan memang curah hujan kemarin kan tinggi. Nah akhirnya jembatan itu mungkin konstruksinya tidak kuat karena adanya air yang masuk. Sehingga itu yang menyebabkan jembatan tersebut tanahnya tergerus," kata Diana di Kantor Kementerian PU, Rabu (12/3/2025).

Secara strukturnya, segmen 1 memiliki kondisi yang bagus, tapi di segmen 3 kondisinya buruk, dimana ada ambalasan lereng yang membuat dinding penahan tanah (DPT) existing patah. Kejadian ini diindikasikan karena terdapat mata air di bawah badan jalan dan dipicu curah hujan yang tinggi.

"Ada tiang baja SSP (steel sheet pile) miring pada segmen kedua dan juga DPT-nya mengalami kerusakan. Ini kira-kira panjangnya kira-kira 50 meter, kedalamannya 2 meter. Ini kita lakukan penanganan untuk segmen 3 yang agak ambles tadi. Kita pasang cerucuk di atas DPT, ada 2 baris. DPT existingnya 2 baris, kita bongkar DPT-nya dan juga kita akan membuat saluran sementara," ujar Diana.

Lebih lanjut untuk penanganan sementara ada kemungkinan akan dipasang jembatan bailey terlebih dulu, dan dinding DPT yang roboh pada segmen tadi akan dipasang cerucuk dengan kayu dolken yang diameternya 10 cm panjangnya 4m.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti (pojok kanan) dalam diskusi di kantornya, Rabu (12/3/2025). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)Foto: Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti (pojok kanan) dalam diskusi di kantornya, Rabu (12/3/2025). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)
Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti (pojok kanan) dalam diskusi di kantornya, Rabu (12/3/2025). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

"Nah nanti kalau permanennya ya nanti, tapi yang sekarang sementara fungsional dulu ya. Mungkin nanti kita juga harus melakukan rekayasa geoteknik dulu, kira-kira kondisi tanahnya seperti apa dan kita juga harus hitung dulu materialnya kita harus gunakan apa, kemudian bentangnya berapa, ini mesti harus kita hitung terlebih dahulu," sebut Diana.

Untuk proses pengerjaannya membutuhkan waktu cukup lama, yakni berkisar 1-2 bulan. Apalagi perlu waktu untuk studi serta mengecek kondisi geoteknik sehingga tergambar perencanaannya.

"Dan ini ada catatan juga bahwa titik longsor ini masih lingkup pemeliharaan pekerjaan pembangunan underpass stasiun KA Batu Bulis Bogor yang melaksanakan adalah Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Barat," ujar Diana.

Sebelumnya Wali Kota Bogor Dedie Rachim mensinyalir ada saluran air atau mata air yang jumlahnya bukan hanya satu, tetapi ada tiga. Karenanya perlu dikaji lebih dalam terkait kemungkinan langkah-langkah penanganan untuk normalisasi atau pengembalian fungsi Jalan.

"Dengan adanya dugaan saluran air di bawah lokasi jalan, maka ada juga kemungkinan kita mencari jalur alternatif lain," katanya dikutip Rabu (12/3/2025).

Dedie A. Rachim pun mengungkapkan bahwa jika harus mencari jalur alternatif lain, hal itu didasarkan pada dugaan keberadaan mata air atau aliran air di area tersebut. Jika aliran mata air ini ditambah dengan beban kendaraan, maka kondisi tanah yang labil berpotensi kembali menimbulkan bencana di kemudian hari.

"Itu yang tidak kita inginkan. Jangan sampai setiap tahun kita harus melakukan rehabilitasi atau langkah-langkah penanganan sementara. Jika memungkinkan, penyelesaiannya harus permanen untuk jangka menengah dan panjang," tuturnya.


(fys/wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Polda Jabar Imbau Warga Hindari Jalur Alternatif Puncak

Next Article Wamen PU Beri Kabar Terbaru Soal Proyek Tol Puncak, Simak!

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|