Jakarta, CNBC Indonesia - Inflasi meningkat di Jepang, selama Januari. Indeks Harga Konsumen (IHK) tahunan naik menjadi 4,0% dari 3,6% pada bulan sebelumnya, menandai pembacaan tertinggi sejak Januari 2023.
Mengutip Trading Economics, dalam pembacaan kementerian dalam negeri dan komunikasi Jumat (21/2/2025), harga pangan naik tajam dalam 15 bulan terakhir, dengan 7,8%. Sayuran segar dan makanan segar memberikan kontribusi paling besar pada peningkatan ini.
Melansir AFP, harga kubis di Jepang memang naik tiga kali lipat pada bulan Januari. Media lokal menyebutnya sebagai "cabbage shock".
Rekor suhu ekstrem musim panas lalu dan hujan lebat tahun lalu merusak panen. Harga beras juga melonjak lebih dari 70%.
Bukan hanya itu, tagihan listrik warga Jepang juga kini melonjak 18%. Biaya gas juga tercatat naik 6,8% karena tidak ada subsidi energi diberikan sejak Mei 2024.
Tingkat inflasi inti juga naik ke level tertinggi dalam 19 bulan sebesar 3,2%, naik dari 3,0% pada bulan Desember, melampaui konsensus sebesar 3,1%. Secara bulanan, ini meningkat sebesar 0,5%, setelah mencapai level tertinggi dalam 14 bulan pada bulan Desember.
Data terbaru ini memicu spekulasi mengenai waktu kenaikan suku bunga bank sentral, Bank of Japan (BoJ) berikutnya, karena bank tersebut mundur dari pelonggaran moneter agresif selama bertahun-tahun untuk meningkatkan ekonomi yang lesu. Bulan lalu, BoJ kembali menaikkan suku bunga setelah melakukannya pada Maret 2024 untuk pertama kalinya dalam 17 tahun.
"IHK Jepang yang lebih tinggi dari perkiraan memiliki semua potensi pukulan telak untuk mendongkrak nilai yen, dengan para pedagang siap menghadapi perubahan besar dalam ekspektasi terhadap kebijakan bank sentral," kata analis SPI Asset Management, Stephen Innes.
"Namun sebaliknya, hal itu berubah menjadi perang sengit karena pejabat tinggi turun tangan untuk mendinginkan reli yen," katanya.
Menteri Keuangan Katsunobu Kato memperingatkan pada hari Jumat bahwa imbal hasil obligasi yang lebih tinggi dapat menekan pengeluaran pemerintah. Karena itu berarti membayar lebih banyak untuk membayar utang pemerintah Jepang yang besar.
Minggu ini, angka produk domestik bruto (PDB) menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Jepang melambat tajam tahun lalu. Meskipun tingkat untuk kuartal keempat melampaui ekspektasi.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Inflasi Jepang Januari Melonjak Jadi 4% (YoY)
Next Article Inflasi Inti Jepang Stabil di Atas Target Bank Sentral, Ini Sebabnya