Ilustrasi. - Harian Jogja/Desi Suryanto
Harianjogja.com, JAKARTA—Warga yang tertipu modus aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) diminta untuk menyimpan bukti percakapan, tautan (link) yang diberikan penipu dan melakukan tangkapan layar.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta, Denny Wahyu Haryanto mengatakan jika sudah terlanjur tertipu modus aktivasu IKD langsung melapor ke pihak kepolisian. "Simpan bukti chat-nya, kemudian link-nya dan screenshot. Kemudian laporkan ke situs resmi di https://patrolisiber.id," ujarnya, Selasa (16/9/2025)
Hal itu disampaikan dalam Podcast Jawara bertema "Waspada Penipuan Aktivasi IKD “Mengungkap modus, bahaya, dan tips menghindari penipuan untuk melindungi data pribadi”. Lalu, apabila ingin melaporkan secara langsung maka dapat mendatangi Polda Metro Jaya. "Bagian siber," katanya.
Sesuai dengan surat edaran Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bila warga memerlukan, Dukcapil DKI akan mendampingi dalam pelaporan tersebut.
Dia mengakui telah menerima cukup banyak laporan dari warga DKI Jakarta yang menerima pesan teks atau telepon dari nomor tidak resmi yang mengaku sebagai petugas dukcapil. Namun, dia tak menyebut jumlah laporan yang diterima hingga saat ini.
Untuk menghindari semakin banyak korban, dia mengatakan Dukcapil DKI terus melakukan edukasi kepada warga, baik melalui media sosial maupun spanduk saat melakukan jemput bola ke wilayah masyarakat maupun melalui siniar (podcast).
Edukasi ini meliputi kiat terhindar dari modus penipuan mengatasnamakan aktivasi IKD, yakni tidak mengunggah dokumen pribadi ke media sosial dan sebaliknya. "Jaga dokumen pribadi agar tidak diketahui oleh masyarakat," katanya.
Selanjutnya. jangan pernah juga memberikan kode OTP dan PIN ke siapapun. Jangan mengklik tautan (link) yang mencurigakan karena link resmi milik pemerintah hanya menggunakan domain.go.id.
Kemudian, ingatlah bahwa nomor resmi instansi pemerintah tidak menggunakan nomor pribadi dan sudah terverifikasi centang biru.
Dia berharap untuk seluruh masyarakat, khususnya warga Jakarta, lebih berhati-hati lagi terhadap modus-modus penipuan. Terutama saat mendapatkan pesan dari nomor yang tidak resmi atau tidak dikenal. "Kemudian, juga jangan pernah kita mengklik link ataupun klik link sembarangan," kata Denny.
Dia juga mengingatkan warga agar jangan mudah percaya apabila ada telepon atau panggilan video yang mengaku sebagai petugas Dukcapil untuk meminta aktivasi IKD ataupun pelayanan dukcapil lainnya. "Karena petugas Dukcapil tidak pernah menelepon warga Jakarta untuk aktivasi IKD," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara