Kapal perang berbendera Amerika Serikat.
REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Kapal perang Amerika Serikat tiba di ibukota Trinidad dan Tobago pada Ahad. Ketibaan kapal perang ini terjadi di tengah peningkatan tekanan militer pemerintahan Trump terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Kapal perusak berpeluru kendali USS Gravely berlabuh di Pelabuhan Spanyol, untuk bergabung dengan kapal induk USS Gerald R. Ford yang mulai bergerak mendekati perairan Venezuela.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.Tindakan tersebut mendapat kecaman dari Maduro yang menuduh AS berupaya memicu 'perang abadi baru' melawan bangsanya.
Pemerintah Venezuela juga mengecam kehadiran USS Gravely, menyebutnya sebagai provokasi terhadap Venezuela dan ancaman serius bagi perdamaian Karibia.
Maduro menuduh AS merencanakan potensi operasi false flag atau upaya mencari 'kambing hitam' untuk memprovokasi Venezuela.
"Venezuela melaporkan telah menangkap sebuah kelompok tentara bayaran dengan informasi langsung dari badan intelijen AS, CIA, yang dapat memastikan bahwa serangan false flag sedang berlangsung dari perairan yang berbatasan dengan Trinidad dan Tobago, atau dari Trinidad atau wilayah Venezuela sendiri," demikian pernyataan pemerintah.
Sementara itu, para pejabat dari Trinidad dan Tobago dan AS mengatakan bahwa kapal perang tersebut akan tetap berada di ibu kota hingga Kamis untuk memungkinkan kedua negara melakukan latihan gabungan.
Donald Trump sebelumnya mengeklaim mengirimkan sejumlah kapal perang dan kekuatan militer untuk memberantas narkoba di wilayah Karibia yang menjadi pintu masuk mafia ke AS. Sejumlah negara tetangga AS mewanti-wanti karena hal itu dianggap melanggar kedaultan.
sumber : Antara

3 hours ago
1















































