Kemantren Pakualaman Berhasil Turunkan Volume Sampah Berkat Mas Jos

5 hours ago 5

Kemantren Pakualaman Berhasil Turunkan Volume Sampah Berkat Mas Jos Ilustrasi kompos. - Freepik

Harianjogja.com, JOGJA–Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja meluncurkan program Masyarakat Jogja Olah Sampah (Mas Jos) beberapa waktu lalu. Melalui program tersebut, Kemantren Pakualaman berhasil menurunkan volume produksi sampah hariannya. 

Mantri Pamong Praja Kemantren Pakualaman, Saptohadi menyampaikan pihaknya telah menjalankan lima langkah pengolahan sampah yang ada dalam program Mas Jos sejak peluncuran program tersebut beberapa waktu lalu. Dari situ, menurutnya, Kemantren Pakualaman berhasil menurunkan volume produksi sampah harian mencapai 2,6 ton dari sebelumnya mencapai 6 ton. 

“Saat kunjungan Wali Kota Jogja pada 8 September 2025 lalu, Pemkot mengapresiasi capaian Kemantren Pakualaman dalam mereduksi sampah. Meski begitu, Pemkot berharap target reduksi dapat diturunkan lagi sebesar 1 ton,” ujarnya, Kamis (18/9/2025). 

Dia menyebut program pengolahan sampah yang ada dalam Mas Jos telah direalisasikan, yaitu pemilahan sampah, pengolahan sampah anorganik melalui bank sampah, mengolah sampah organik, menghabiskan makanan agar tidak terbuang dan menggunakan wadah secara berulang. 

“Untuk itu [menurunkan kembali volume produksi sampah harian] Upaya yang dilakukan adalah mengintensifkan program yang sudah ada, seperti lima langkah Masjos,” katanya. 

BACA JUGA: Suryodiningratan Dorong Warga Terapkan Program Mas Jos

Dia menambahkan untuk memudahkan pemilahan sampah organik, OPD-OPD Pemkot Jogja juga akan melakukan pendampingan dengan membagikan ember pilah di setiap wilayah. Kemudian, setiap penggerobak atau transporter di kelurahan akan mendapatkan dua ember yang akan digunakan untuk mengolah sampah organik. 

“Nantinya, sampah organik basah akan diambil oleh offtaker,” ujarnya. .

Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jogja juga akan membuat biopori jumbo di tiap kelurahan. Menurutnya, fasilitas tersebut diperuntukkan untuk mengolah sampah organik kering seperti daun dan sapon, sehingga pengelolaan sampah organik bisa lebih optimal.

Saptohadi juga menegaskan pentingnya peran pemangku wilayah, Ketua Kampung, Ketua RW, FBS tingkat RW, dan lembaga-lembaga sosial lain untuk mengedukasi serta menggerakkan masyarakat. 

“Harapannya, reduksi sampah di Kemantren Pakualaman dapat berkurang signifikan melalui program Mas Jos,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|