Kemenkeu Akan Terbitkan 8 SBN Ritel Lebih dari Rp148 T di 2025

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan akan lebih banyak menerbitkan surat berharga negara (SBN) ritel pada 2025. Seri yang diterbitkan pun juga lebih banyak ketimbang tahun lalu.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Suminto mengatakan, pada tahun lalu, realisasi penerbitan SBN ritel mampu menyerap dana Rp 148,36 triliun. Sedangkan pada tahun ini, nilainya ia pastikan akan melebih itu.

"Kita harapkan akan lebih besar dari Rp 148 triliun," kata Suminto dalam program Power Lunch CNBC Indonesia, dikutip Senin (13/1/2025).

Sebagaimana diketahui, SBN ritel itu sendiri adalah instrumen pembiayaan APBN berupa produk investasi yang dapat dibeli oleh masyarakat Indonesia. SBN Ritel terdiri dari SBN ritel tradable dan non tradable.

SBN ritel tradable dapat diperjualbelikan di pasar sekunder, yang terdiri dari jenis SBN ritel Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Sukuk Ritel (SR). Sementara itu, yang non tradable atau tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder adalah Savings Bond Ritel (SBR), dan Sukuk Tabungan (ST).

SBN ritel juga dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu yang konvensional dan syariah. Kelompok produk konvensional antara lain Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Savings Bond Ritel (SBR), sedangkan untuk produk syariah antara lain Sukuk Ritel (SR), Sukuk Tabungan (ST) dan Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) Ritel.

Pada 2024 , total SBN ritel yang diterbitkan DJPPR Kemenkeu sebanyak 7 seri, yaitu ORI025, SR020, ST012, SBR013, SR021, ORI026, dan ST013. Nilai tertinggi berasal dari penjualan seri SR021 sebesar Rp 24,22 triliun, lalu ORI025 Rp 23,92 triliun, SR020 Rp 21,36 triliun, ST013 Rp 20, triliun, ST012 RP 19,65 triliun, SBR013 RP 19,45 triliun, dan ORI026 Rp 19,36 triliun.

Total investor dari SBN ritel pada 2024 mencapai 450.191, dengan invetor baru sebanyak 123.703. Investor terbanyak ada di seri ST012 mencapai 76.371, sedangkan yang terendah ada di seri ORI026 sebanyak 50.625.

Sementara itu, pada 2025 SBN ritel yang ditawarkan pemerintah sebanyak 8 seri, yaitu ORI027 yang akan pertama diterbitkan pada 27 Januari-20 Februari 2025, ST014 pada 7 Maret-9 April 2025, SR022 pada 16 Mei-8 Juni 2025, SBR014 pada 14 Juli-7 Agustus 2025, SWR006 pada 15 Agustus-15 Oktober 2025, SR023 pada 22 Agustus-12 September 2025, ORI028 pada 29 September-23 Oktober 2025, dan ST015 pada 10 November-3 Desember 2025.

Suminto mengatakan, penerbitan SBN pada 2025 yang semakin banyak ini karena selain untuk mendukung pembiayaan APBN, juga berfungsi sebagai instrumen investasi bagi masyarakat.

"Tentu akan kita jaga dan akan kita tingkatkan karena SBN ritel selain dukung pasar SBN kita, tapi juga merupakan outlet investasi yang baik bagi masyarakat," ungkap Suminto.


(arj/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video : Dirjen Pajak Bicara Transaksi Uang Elektronik Kena PPN 12%

Next Article Pemerintah Bakal Terbitkan Surat Utang Rp642 T di 2025

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|