REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dikisahkan, di era Nabi Isa Alaihissalam ada seorang Yahudi yang serakah dan suka berdusta. Kisah tersebut diriwayatkan Wahab bin Munabbih seorang tabi'in dan ahli dalam bidang sejarah.
Wahab bin Munabbih bercerita tentang perjalanan Nabi Isa Alaihissalam dengan seorang Yahudi yang serakah terhadap harta dunia.
Suatu ketika, Nabi Isa Alaihissalam pergi berkeliling, ia ditemani seorang Yahudi. Di tangan orang Yahudi itu ada dua roti, sementara pada Nabi Isa ada satu roti.
Nabi Isa berkata kepada orang Yahudi, "Kita makan bersama?" Orang Yahudi itu menjawab, "Ya."
Akan tetapi, ketika orang Yahudi itu mengetahui bahwa Nabi Isa hanya memiliki satu roti, ia pun menyesal. Ketika Nabi Isa pergi berdoa, orang Yahudi itu memakan satu roti yang ada padanya.
Ketika Nabi Isa tiba, mereka sama-sama mengeluarkan makanan (roti). Nabi Isa berkata kepada orang Yahudi itu, "Dimanakah satu roti lagi?" Orang Yahudi itu menjawab, "Hanya ada satu roti."
Nabi Isa memakan satu roti dan orang Yahudi itu memakan satu roti. Kemudian mereka pergi.
Di perjalanan, mereka melewati sebatang pohon, Nabi Isa berkata kepada temannya yang orang Yahudi itu, "Bagaimana jika kita tidur di bawah pohon ini hingga pagi hari?" Orang Yahudi itu berkata, "Lakukanlah."
Mereka pun tidur di bawah pohon itu hingga pagi hari.
Menyembuhkan Orang Buta
Pagi hari, Nabi Isa dan orang Yahudi itu melanjutkan perjalanan. Tidak lama kemudian, mereka bertemu dengan seorang yang buta. Nabi Isa berkata, "Bagaimana menurutmu jika aku menyembuhkanmu, Allah mengembalikan penglihatanmu, apakah engkau akan berterima kasih?" Orang buta itu menjawab, "Ya."
Lalu, Nabi Isa mengusap mata orang buta itu dan berdoa kepada Allah, kemudian orang buta itu dapat melihat kembali.
Nabi Isa berkata kepada orang Yahudi itu, "Demi Dia (Allah) yang telah memperlihatkan kepadamu, orang buta dapat melihat, apakah engkau memiliki satu roti?"
Orang Yahudi menjawab, "Demi Tuhan, hanya ada satu roti."
Nabi Isa terdiam saja mendengar jawaban orang Yahudi itu.