Kondisi Seluruh Siswa yang Keracunan Menu MBG di Wedi Klaten Membaik

2 hours ago 1

Kondisi Seluruh Siswa yang Keracunan Menu MBG di Wedi Klaten Membaik Sejumlah siswa SMPN 1 Wedi dibawa ke Puskesmas Wedi guna mendapatkan perawatan karena mengalami gejala keracunan, Kamis (9/10/2025). (Solopos - Taufiq Sidik Prakoso)

Harianjogja.com, KLATEN – Seluruh siswa yang menjalani rawat inap karena keracunan menu makan bergizi gratis (MBG) di Wedi, Klaten kondisinya membaik dan sudah dipulangkan.

Menurut keterangan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Hanung Sasmito Wibawa, berdasarkan dari data terakhir, total 28 pasien diperbolehkan pulang setelah menjalani rawat inap di rumah sakit.

"Seluruh siswa yang sebelumnya menjalani rawat inap sudah dipulangkan. Berdasarkan data pasien per Sabtu (11/10/2025) pukul 14.30 WIB, total ada 48 orang," katanya, Minggu (12/10/2025).

Jumlah total pasien yang dibawa ke RSUD Bagas Waras Klaten ada 33 orang. Dari data terakhir, sudah tidak ada pasien yang menjalani rawat inap atau opname. Sebanyak 28 pasien sudah diizinkan pulang.

Sementara lima pasien yang dibawa ke RSUD menjalani rawat jalan. “Kondisi pasien stabil. Jumlah pasien yang dibawa ke Puskesmas sebanyak 15 orang. Semua menjalani rawat jalan,” kata Hanung kepada Espos, Sabtu.

Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, menjelaskan seluruh siswa yang diduga keracunan MBG sudah dipulangkan dan tidak ada lagi yang opname. Soal hasil laboratorium dari pengujian sampel MBG, Hamenang menjelaskan hingga kini belum keluar.

“Hasil lab belum. Paling tidak satu pekan lah [sejak sampel dibawa ke laboratorium]. Setelah nanti hasil lab keluar, kami sampaikan secara komplet baik versi SPPG maupun versi korban. Nanti keputusan seperti apa dari BGN [Badan Gizi Nasional] pusat,” kata Hamenang saat ditemui wartawan di Pemkab Klaten, Minggu (12/10/2025).

Sebelumnya, sejumlah siswa SMPN 1 Wedi, Klaten, mengalami gejala keracunan seusai memakan menu MBG di sekolah mereka, Rabu (8/10/2025). Jumlahnya terus bertambah hingga Kamis (9/10/2025). Gejala yang dialami rata-rata sakit perut dan pusing.

Mereka kemudian dilarikan ke Puskesmas Wedi dan sebagian ada yang langsung ke RSUD Bagas Waras Klaten guna mendapatkan perawatan. Sebagian menjalani rawat jalan dan lainnya opname.

Sebelum mengalami gejala keracunan, siswa menikmati menu MBG di sekolah. Program MBG di SMPN 1 Wedi sudah bergulir sejak 17 September 2025. MBG dilayani melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Sembung, Kecamatan Wedi.

Menindaklanjuti insiden itu, Dinkes Klaten mengambil sampel makanan yang dinikmati siswa. Sampel makanan yakni nasi, ayam krispi, sop, tempe goreng, buah, serta susu kotak.

Sampel makanan yang diambil kemudian dibawa ke Balai Laboratorium Kesehatan (Labkesmas) Yogyakarta. Dinkes belum bisa menyimpulkan penyebab para siswa mengalami gejala keracunan lantaran masih dilakukan penelusuran termasuk menunggu hasil laboratorium.

Operasional SPPG di Desa Sembung untuk sementara ditutup. Penutupan itu atas instruksi Badan Gizi Nasonal (BGN). Keputusan terkait operasional selanjutnya dari SPPG itu menjadi kewenangan BGN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : espos.id

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|