Jakarta, CNBC Indonesia - Kebakaran hebat kembali melanda sebuah pabrik penyimpanan baterai lithium di California Utara, Kamis (16/1/2025) malam waktu setempat.
Hal ini terjadi di lokasi yang digadang-gadang sebagai tempat penyimpanan baterai lithium terbesar di dunia, dengan kapasitas hingga 330 MW.
Berikut kronologi dan fakta-fakta terkait kejadian itu:
Kronologi
Dalam laporan The Guardian, kebakaran terjadi tepatnya di di Moss Landing, Monterey. Fasilitas ini terletak sekitar 77 mil (125 km) di selatan San Francisco yang dimiliki oleh perusahaan berbasis di Texas, Vistra Corp dan perusahaan lainnya, EPA. Api pertama kali dilaporkan muncul pada pukul 15.00 waktu setempat.
Hal ini pun memicu evakuasi hingga 1.500 orang dan penutupan jalan raya utama. Petugas juga dilaporkan menutup sejumlah sekolah karena adanya bahaya yang timbul dari kebakaran
"Unit pertama kami di lokasi kejadian tiba dan menemukan asap (keluar) dari gedung dan kami menemukan sedikitnya satu baterai terbakar," kata Kepala Pemadam Kebakaran North County Fire Protection District, Joel Mendoza.
"Karena intensitas api, asap, dan gas yang sangat panas, sekitar satu setengah jam setelah insiden, kondisi berubah drastis."
Api dilaporkan padam pada Jumat siang waktu setempat. Meski begitu, tiba-tiba api dengan skala yang lebih kecil kembali menyala.
Tidak Dipadamkan
Seorang petugas pemadam mengatakan bahwa para anggotanya tidak memadamkan api tetapi menunggu api padam dengan sendirinya. Hal ini dikarenakan jika lithium terbakar, kobaran api dapat memicu reaksi berantai yang dikenal sebagai thermal runaway, yang membutuhkan sejumlah besar air untuk memadamkannya.
Kebakaran baterai lithium-ion sulit dipadamkan dengan air karena baterai tersebut menghasilkan oksigen sendiri dan melepaskan gas beracun seperti hidrogen fluorida, yang dapat berbahaya jika terhirup.
"Tidak ada cara untuk menutupinya. Ini adalah bencana, begitulah adanya," ungkap Glenn Church, seorang pengawas daerah Monterey, kepada KSBW-TV.
Penyebab
Mengutip CNN International, belum ada penyebab pasti kejadian ini. Namun pihak Vista berjanji untuk segera membantu tim penyidik menyelidiki kebakaran ini.
"Penyebab kebakaran belum diketahui, tetapi penyelidikan akan dimulai setelah api padam," kata perusahaan tersebut.
"Prioritas utama kami adalah keselamatan masyarakat dan personel kami, dan Vistra sangat menghargai bantuan berkelanjutan dari responden darurat lokal kami," timpal Jenny Lyon, juru bicara Vistra, dalam sebuah pernyataan.
Kejadian Berulang
Kebakaran ini merupakan kali keempat kejadian serupa terjadi. Kebakaran pertama terjadi pada tahun 2019. Lalu, pada tanggal 4 September 2021, kerusakan pada Moss Landing menyebabkan beberapa kerusakan pada baterai.
Sebuah penyelidikan mengungkapkan bahwa sistem penekan panas secara tidak sengaja dipicu oleh asap rendah dari komponen yang rusak, yang menyebabkan air menyemprot ke area penyimpanan baterai dan merusak sekitar 7% baterai. Tidak ada korban luka, dan situasi tersebut berhasil diatasi tanpa bantuan dari luar.
Pada bulan Oktober 2023, setelah kebakaran di pabrik baterai lain yang dimiliki oleh perusahaan lain, Gubernur California Gavin Newsom menandatangani undang-undang yang mewajibkan fasilitas penyimpanan baterai untuk menerapkan protokol keselamatan dan komunikasi guna meningkatkan langkah-langkah keselamatan.
Dampak
Mendoza dari Pemadam Kebakaran menyebut tidak ada cedera yang dialami pada warga sipil, personel pabrik, atau responden pertama seperti polisi dan pemadam.
Namun, Semua sekolah dan kantor North Monterey County Unified School District ditutup pada hari Jumat karena kebakaran yang sedang berlangsung di pabrik baterai. Distrik ini melayani lebih dari 4.500 siswa K-12, dan mencakup area seluas 70 mil persegi, termasuk lingkungan di Castroville, Prunedale, Moss Landing, Aromas dan bagian Salinas
Perwakilan lain dari EPA mengatakan pembakaran tersebut telah memengaruhi 50.000 hingga 100.000 orang di daerah tersebut. Hal ini disebabkan kualitas udara yang juga terganggu akibat kebakaran, walaupun pengukuran belum dilakukan lantaran keterbatasan daya.
"Perlu dicatat bahwa kami tidak memiliki kemampuan untuk menguji asam hidrofluorat (HF), polutan udara beracun yang perlu diperhatikan terkait dengan emisi kebakaran baterai dari kebakaran baterai lithium," timpal keterangan Monterey Bay Air Resources District.
"HF adalah gas yang sangat reaktif yang dapat dengan mudah bereaksi dengan air untuk membentuk asam hidrofluorat, yang selanjutnya dapat bereaksi dengan zat lain di lingkungan, yang mempengaruhi mobilitas dan toksisitasnya."
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Pemerintah Hapus BPHTB-PBG Hingga Bosch PHK Pekerja
Next Article Incar Lithium Afrika, Pemerintah RI Tawarkan Hal Ini