Lahan Pengolahan Sampah Jadi Energi Ditargetkan Mulai Pekerjaan Fisik Pada 2026

3 hours ago 3

Lahan Pengolahan Sampah Jadi Energi Ditargetkan Mulai Pekerjaan Fisik Pada 2026 Foto ilustrasi Waste to Energy. / Freepik

Harianjogja.com, BANTUL--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul tengah mematangkan persiapan lokasi untuk pembangunan fasilitas Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) atau Waste to Energy (WTE) yang ditargetkan bisa melakukan peletakan batu pertama pembangunan fisik pada pertengahan 2026. 

BACA JUGA: Inspektorat Kota Jogja Jaring Aspirasi Warga 

Lokasi yang disiapkan adalah lahan seluas 5,8 hektar di area eks Kelompok Badan Pengelola Unit (KBPU) di sebelah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, yang merupakan aset milik Pemerintah Provinsi DIY.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul, Bambang Purwadi Nugroho mengungkapkan, saat ini tahapan yang menjadi fokus adalah penyiapan persyaratan, utamanya terkait lahan. Ia menambahkan bahwa sarana pendukung dan sarana angkutan (transporter) juga masuk dalam rencana penyiapan.

"Pemerintah Bantul baru dikoordinasikan oleh pemerintah provinsi DIY untuk menyiapkan persyaratannya, di antaranya lahan," ujar Bambang, Rabu (1/10/2025). 

Meskipun lokasi lahan 5,8 hektar tersebut sudah jelas dan merupakan milik Pemda DIY, Bambang menjelaskan bahwa proses administrasi masih terus berjalan. "Kan harus bermohon izin dulu ke Gubernur. Nanti ada ketentuannya kalau asetnya pemerintah provinsi seperti apa, apa nanti sewa atau gimana, ini masih dikoordinasikan," jelasnya. 

Saat ini, kondisi lahan yang telah dipagari dan belum terpakai tersebut membutuhkan pematangan terlebih dahulu melalui proses cut and fill (perataan) karena masih terdapat kontur tanah yang miring. Pematangan ini dinilainya penting untuk menunjang kebutuhan fasilitas PSEL yang direncanakan mampu mengolah sampah minimal 1.000 ton per hari.

Proyek PSEL ini merupakan kolaborasi lintas sektor yang melibatkan Pemerintah Pusat (Kementerian Dalam Negeri, Kementerian ESDM, Kementerian Investasi), Pemerintah Provinsi DIY, dan Pemerintah Kabupaten Bantul. Bambang optimis seluruh proses berjalan lancar sesuai target. Termasuk untuk kesiapan lahan dan administrasi yang memungkinkan pembangunan bisa segera dimulai pada tahun depan. 

"Targetnya bisa peletakan batu pertama di pertengahan 2026. Maka proses pengurusan izin dan yang lain sekarang tengah kami siapkan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|