CNN Indonesia
Selasa, 04 Mar 2025 11:54 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Listya, salah seorang korban banjir di Bekasi, Jawa Barat, menyebut dua anggota keluarganya masih terjebak di atap rumah dan belum berhasil dievakuasi hingga Selasa (4/3) siang.
Listya menyebut saat ini anaknya masih tinggal di atas rumah yang terletak di Pondok Gede Permai, Bekasi, Jawa Barat. "Masih ada anak saya di atas atap rumah," katanya saat ditemui produser lapangan CNN Indonesia Indrayani Laksmi, di lokasi penampungan Kantor BNPB Bekasi, Jawa Barat.
Ia menyebut tingginya banjir hingga banyaknya sampah menjadi salah satu penyebab sulitnya tim evakuasi menuju ke lokasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampah di mana-mana itu semua sampah, sampah rumah tangga, ada kulkas, mesin cuci bahkan sofa yang hanyut. Mungkin itu juga yang menyulitkan tim evakuasi untuk berjalan ke arah kami," ujarnya.
Listya menyebut peristiwa banjir ini baru ia alami lagi sejak terakhir kali terjadi pada tahun 2020 silam. Karenanya ia menyebut banyak warga yang tidak mempersiapkan diri karena sudah tidak pernah terjadi banjir parah dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
"Karena memang sudah sejak tahun 2020 komplek kami itu tidak pernah banjir parah lagi, baru ini. Itulah yang dibilang mitos banjir 5 tahun sekali," jelasnya.
Ia lantas berharap agar banjir segera surut sehingga dua anggota keluarganya yang masih terjebak di atap rumah dapat segera dievakuasi dan kembali berkumpul bersama.
Sejumlah titik di Kota dan Kabupaten Bekasi terendam banjir akibat hujan deras yang turun pada Senin (3/3) sore. Di Kabupaten Bekasi banjir tersebar di wilayah Kecamatan Cibarusah, Serang Baru, Setu, Cikarang Utara, Cibitung, Tambun Utara hingga Kecamatan Bojongmangu.
Sementara di Kota Bekasi banjir merendam 20 titik di tujuh kecamatan. Jumlah ini bisa bertambah seiring limpahan air yang terus mengalir.
(wis/tfq)