Mangga Indramayu Naik Kelas, Strategi Ekonomi Kreatif Lewat Mango Festival

2 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mangga bukan lagi sekadar buah musiman. Di tangan Pemerintah Kabupaten Indramayu dan Hotel Borobudur Jakarta, Mangga Indramayu kini menjadi simbol transformasi ekonomi kreatif daerah.

Melalui program Discover Hotel Borobudur Jakarta, keduanya berkolaborasi menyelenggarakan “Indramayu Mango Festival” pada 6–20 November 2025, yang menghadirkan ragam kuliner berbasis mangga di restoran-restoran hotel bintang lima tersebut.

General Manager Hotel Borobudur Jakarta, Anggie Ayuningtyas, menyebut festival ini sebagai bentuk kontribusi nyata dalam mendukung pariwisata berkelanjutan. “Selama dua minggu ini kami mengangkat Indramayu Mango Festival, yang mana kita tahu Mangga Indramayu menjadi salah satu ikon dari daerah di Indramayu,” ujarnya saat ditemui di sela-sela pembukaan Indramayu Manggo Festival, di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (6/11/2025).

Menu yang disajikan pun menurut Anggie beragam, mulai dari mango sticky rice, delight mango, hingga tiramisu mango. “Kami padukan Mangga Indramayu dengan berbagai kreasi, baik dessert, main course, maupun minuman,” tambah Anggie. Harga menu dimulai dari Rp50.000, sementara paket kamar eksklusif ditawarkan mulai Rp1.500.000, termasuk sarapan, voucher F&B, tiket museum, dan diskon spa.

Bupati Indramayu, Lucky Hakim, melihat festival ini sebagai langkah strategis untuk membawa Mangga Indramayu ke panggung global. “Mangga yang selama ini hanya beredar di pasar, sekarang bisa masuk ke hotel bintang lima. Ini luar biasa,” katanya. “Saya punya cita-cita, berharap bawa Mangga Indramayu ini bisa dimakan oleh Raja Arab, Raja Saudi, atau Emir dari Dubai.”

Festival ini juga membuka peluang ekspor dan investasi. “Kami siap. Kami punya lahan, kami punya manpower. Kalau mau ditingkatkan kualitasnya, kami siap mengikuti standar internasional,” tegas Lucky.

Dua varietas unggulan yang ditampilkan adalah Gedong Gincu dan Agrimania. “Keunggulannya mangga Gedong Gincu itu aromanya yang kuat. Satu buah bisa membuat satu kamar wangi,” jelas Lucky. Selain itu, rasanya manis dengan sedikit rasa asam yang menyegarkan.

“Saya berani bersaing dengan Thailand,” tegasnya.

Lucky juga menyebutkan beberapa pejabat tinggi dan istri menteri yang hadir hadir hari ini diharapkan bisa mengenal langsung produk unggulan Indramayu tersebut. “Tak kenal maka tak sayang. Kalau sudah kenal dan suka, di situlah peluang investasi muncul,” ujarnya.

Indramayu tak hanya unggul di mangga. “Kami punya 1,8 juta ton beras setiap tahun, dan supply ikan kami bisa memenuhi 30 persen kebutuhan Jawa Barat,” ungkap Lucky.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|