Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmennya untuk membela petani dan rakyat Indonesia. Ia menyatakan siap berada di garda terdepan melawan praktik mafia pangan yang dinilai merugikan kepentingan nasional dan mengancam ketahanan pangan negara.
Mafia pangan sering kali beroperasi dengan mengendalikan rantai pasok secara ilegal, mulai dari produksi hingga distribusi ke pasar. Mereka memainkan peran sebagai tengkulak besar atau distributor bayangan yang memonopoli pembelian hasil panen petani dengan harga yang sangat rendah, jauh di bawah biaya produksi atau harga pasar yang wajar. Akibatnya, petani tidak mendapatkan keuntungan yang setara dengan kerja keras mereka, seringkali malah merugi, dan terjebak dalam siklus kemiskinan.
Selain permainan harga di tingkat petani, mafia pangan juga meresahkan karena menciptakan ketidakstabilan pasokan dan harga di tingkat konsumen. Mereka seringkali melakukan penimbunan bahan pangan saat panen melimpah untuk menciptakan kelangkaan buatan di pasar pada waktu yang akan datang.
Saat stok menipis, mereka melempar barang ke pasar dengan harga yang melambung tinggi, meraup keuntungan besar dari selisih harga yang signifikan. Praktik ini merugikan konsumen dan menciptakan inflasi pangan, sementara petani yang sudah menjual hasil panennya dengan harga murah tidak mendapatkan manfaat dari kenaikan harga tersebut.
Dampak jangka panjang dari praktik mafia pangan sangat berbahaya bagi ketahanan pangan nasional. Kerugian berulang yang dialami petani akibat permainan harga mafia dapat menurunkan semangat dan motivasi mereka untuk berproduksi atau meningkatkan skala usaha.
Banyak petani, terutama generasi muda, menjadi enggan melanjutkan pekerjaan di sektor pertanian karena dianggap tidak menjanjikan secara ekonomi. Jika hal ini terus berlanjut, Indonesia akan menghadapi krisis petani dan krisis produksi pangan yang berujung pada ketergantungan impor pangan yang tinggi, sebuah ancaman serius bagi kedaulatan pangan negara.
Jangan Dibiarkan
Menteri Amran menuturkan, keberadaan mafia pangan dan koruptor tidak boleh dibiarkan. Praktik kotor ini dapat mengganggu stabilitas ekonomi serta menurunkan semangat petani dalam meningkatkan produksi hasil pertanian di seluruh wilayah Indonesia.
sumber : Antara

2 hours ago
2













































