Marak Penipuan Online, BRI Minta Waspadai 5 Modus Ini

8 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Perkembangan modus penipuan online semakin marak terjadi seiring perkembangan teknologi. Para penjahat siber ini kian mengkhawatirkan karena mengincar masyarakat yang 'lengah' untuk mengambil uang mereka.

Berdasarkan data OJK, hingga 9 Februari 2025 ada 42.257 laporan penipuan dengan 40.936 di antaranya telah terverifikasi. Tercatat kerugian masyarakat mencapai Rp 700 miliar dalam tiga bulan terakhir akibat berbagai modus penipuan online.

Modus paling banyak adalah penipuan transaksi belanja online, kemudian penipuan berkedok investasi dan iming-iming hadiah. OJK juga mencatat banyak masyarakat di Indonesia yang tertipu oleh penipuan menggunakan akun palsu di media sosial seperti Instagram.

Penipuan online kerap kali membayangi masyarakat, apalagi modus yang diterapkan pelaku terlihat meyakinkan sehingga korban mengalami kerugian material maupun non-material.

Melihat hal ini, industri perbankan pun rutin melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat akan potensi bahayanya penipuan. Salah satunya dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI).

Untuk melindungi masyarakat atau nasabah, BRI selalu mengingatkan nasabah agar tetap waspada terhadap modus social engineering yang memanfaatkan kelemahan psikologis (keingintahuan, ketergesaan, dan kelengahan manusia). Akibat kurang kewaspadaan, nasabah bisa menjadi korban sasaran bagi pelaku kejahatan, tanpa menyadari dirinya menjadi korban social engineering.

Oleh sebab itu dalam memberikan perlindungan terhadap nasabahnya, BRI menerapkan tiga komponen yakni dari sisi proses, teknologi, dan people. BRI senantiasa melakukan proses pengembangan aplikasi lebih secure. BRI juga terus berupaya meningkatkan kesadaran akan bahaya soceng baik kepada para pekerja maupun nasabah BRI.

Beberapa bentuk social engineering yang berpotensi merugikan nasabah QLola by BRI dan Bank BRI antara lain:

1. Phishing Melalui Situs Palsu

Pembentukan halaman login yang menyerupai sistem perbankan resmi, termasuk halaman login QLola by BRI, untuk mencuri kredensial pengguna.

2. URL Website yang Menyerupai

Penggunaan alamat web yang mirip dengan qlola.bri.co.id untuk menipu nasabah agar memasukkan informasi sensitif.

3. Smishing (SMS Phishing)

Pengiriman SMS yang mengatasnamakan BRI atau QLola by BRI dengan tautan berbahaya yang dapat mencuri data atau mengarahkan ke situs palsu.

4. Vishing (Voice Phishing)

Penipuan melalui panggilan telepon yang berpura-pura sebagai petugas bank untuk meminta data pribadi, seperti OTP atau PIN.

5. Fake Customer Support

Penipu yang berpura-pura sebagai tim dukungan pelanggan yang meminta informasi sensitif atau mengarahkan korban ke situs palsu.

Dari beberapa jenis social engineering di atas BRI akan terus meningkatkan awareness nasabah terkait akses web Qlola by BRI, agar nasabah selalu mengakses ke web Qlola by BRI (qlola.bri.co.id) dan berhati-hati dalam memberikan informasi pribadi.

Apabila ada keraguan/kecurigaan, selalu hubungi dan verifikasikan kepada institusi yang bersangkutan. Untuk nasabah BRI, silakan hubungi Contact BRI pada nomor telepon 1500017 atau melalui sarana lainnya.

Gunakan QLola by BRI untuk transaksi perusahaan yang lebih mudah dan praktis! Temukan informasi lebih lengkap mengenai QLola by BRI disini!


(dpu/dpu)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Berantas Penipuan BTS Palsu, Komdigi Belajar Dari Singapura

Next Article Marak Tagihan Pajak File APK, BRI Imbau Masyarakat Tetap Waspada

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|