Jakarta, CNBC Indonesia - Grup Djarum hendak mengakuisisi PT Remala Abadi Tbk (DATA). Melalui PT PT Iforte Solusi Infotek (iForte), anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) Djarum akan mengambil alih 40% saham DATA.
Kesepakatan tersebut telah tertuang dalam perjanjian pengikatan jual beli yang diteken pada 23 Desember 2024 lalu.
iForte merupakan anak usaha Sarana Menara Nusantara dengan kepemilikan 100%. Emiten bersandi TOWR merupakan milik keluarga Hartono, pemilik Djarum Group melalui PT Sapta Adhikari Investama dan PT Dwimuria Investama Andalan.
Dengan adanya aksi korporasi ini, manajemen Remala Abadi berharap pihaknya akan memperoleh dukungan dan kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan bisnis di masa mendatang. Perusahaan diharapkan bisa mencapai pertumbuhan positif dalam jangka panjang dan memberikan nilai optimal bagi seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan.
Seiring dengan hal tersebut, saham DATA melesat 25% atau menyentuh auto reject atas (ARA) pada perdagangan hari ini, Senin (20/1/2025) ke level 1.225 sejak sesi I.
Antrean beli pada saham tersebut cukup banyak yakni mencapai 375.176 lot. Sebanyak 353.420 lot masuk antrean beli pada harga 1.225.
Remala Abadi tercatat melantai perdana di Bursa Efek Indonesia pada 7 Mei 2024 dengan harga 188. Dengan demikian sejak IPO, harga saham DATA telah naik lebih dari enam kali lipat hingga perdagangan hari ini.
Direktur Utama Remala Abadi Richard Kartawijaya mengatakan masuknya iForte sebagai investor strategis dapat menciptakan sinergi bisnis dan kolaborasi positif dalam penggembangan serta penggelaran jaringan broadband di Indonesia.
"Kami mengapresiasi langkah iForte masuk sebagai investor strategis di DATA. Dengan masuknya mereka menunjukkan langkah strategi yang telah dilakukan management DATA dalam penggembangan infrastruktur broadband di Indonesia sudah tepat. Masuknya iForte ke DATA dapat memberikan sentimen positif bagi percepatan penggelaran infrastruktur broadband di Indonesia. Sehingga nantinya masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan layanan broadband dengan harga yang terjangkau," terang Richard, Senin (20/1/2025).
Richard memberikan contoh, dengan masuknya iForte, Remala dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan jaringan backbone yang selama ini sudah dimiliki oleh anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) tersebut. Dengan menjadi investor strategis di DATA, selama ini pangsa pasar yang belum tergarap maksimal oleh iForte, dapat diolah secara maksimal oleh Remala.
Sebagai informasi, iForte merupakan salah satu perusahaan penyedia layanan jaringan komunikasi data dan internet di Indonesia. Lini bisnis yang dimiliki iForte seperti konektivitas internet, layanan data komunikasi, infrastruktur tower, layanan komunikasi satelit VSAT. Sementara iForte merupakan entitas usaha di bawah naungan PT Sarana Menara Nusantara Tbk.
Hingga akhir tahun 2021, melalui Protelindo, perusahaan ini mengoperasikan 28.698 unit menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Perusahaan ini adalah bagian dari Djarum Group melalui PT Sapta Adhikari Investama (54,42%) dan PT Dwimuria Investama Andalan (5,00%). PT Sapta Adhikari Investama (SAI) adalah perusahaan yang dimiliki oleh keluarga Hartono, pemilik Grup Djarum. Sementara PT Dwimuria Investama Andalan adalah perusahaan keuangan yang dimiliki oleh Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono. Perusahaan ini merupakan pemegang saham mayoritas Bank Central Asia (BCA).
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Gebrakan Koin Meme Trump di Pasar Kripto
Next Article Anak Usaha TOWR Perpanjang Jangka Kredit dari 3 Bank