CNN Indonesia
Minggu, 23 Mar 2025 15:52 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Sejumlah media asing ikut menyoroti insiden pengiriman kepala babi dan bangkai tikus ke kantor redaksi Tempo. Insiden tersebut dianggap sebagai ancaman terhadap kebebasan pers di Indonesia.
AFP dalam laporannya berjudul "Indonesia Press Freedom Fears After Magazine Sent Rat's, Pig's Head" menulis bahwa para aktivis menyerukan agar kebebasan pers dilindungi di Indonesia. Para aktivis juga menuntut dilakukannya penyelidikan lebih mendalam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah tindakan intimidasi yang berbahaya dan disengaja," ujar kepala program Asia dalam Committee to Protect Journalist Beh Lih Yi, kepada AFP.
"Jurnalis di Indonesia harus dapat melakukan pekerjaannya dengan bebas dan aman tanpa takut akan pembalasan," tambah Lih Yi.
AFP menyebutkan, majalah mingguan Tempo, telah mengkritik kebijakan Presiden Prabowo Subianto.
Petugas kebersihan di kantor Tempo menemukan kotak paket berisi enam bangkai tikus dengan kepala terpenggal pada Sabtu (22/3).
Sebelumnya, kepala babi tanpa telinga juga dikirim ke kantor Tempo pada Kamis (21/2). Keduanya ditujukan untuk seorang jurnalis Tempo.
Selain AFP, insiden ini juga disoroti oleh Strait Times. Tak cuma tindak intimidasi terhadap Tempo yang dibahas, melainkan juga respons Juru Bicara Presiden Hasan Nasbi saat mengomentari hal tersebut.
"Tetapi Juru Bicara Presiden Hasan Nasbi mengecilkan insiden tersebut, mengatakan pada wartawan bahwa kepala babi itu seharusnya dimasak saja," tulis Strait Times.
Pemimpin redaksi Tempo Setri Yasra mengatakan, pengiriman tersebut pada dasarnya bertujuan untuk merusak kinerja media. Namun, hal ini justru membuat komitmennya untuk melancarkan misinya semakin kuat.
"Jika memang tujuannya menakut-nakuti, kami tidak gentar, tapi kami akan hentikan aksi pengecut ini," ujar Setri dalam keterangan tertulisnya.
(asr/asr)