Menko Airlangga Buka-bukaan soal IEU-CEPA: Eropa Suka Sawit RI

8 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia -Menteri Koordinator Bidang dan Perekonomian, Airlangga Hartarto buka-bukaan soal kesepakatan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) antara RI dengan Uni Eropa (UE).

Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto mengumumkan kesepakatan dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, dan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa, langsung dari markas besar UE di Brussels, Belgia.

Berbicara dengan media di Paris, Prancis, sebelum pengumuman deal tarif antara RI dengan Amerika Serikat (AS), ia mengatakan IEU- CEPA memang sangat diperlukan untuk mendorong produk-produk eskpor RI. Berkaca dari Vietnam misalnya, perjanjian CEPA dengan Eropa menguntungkan negara itu dan menghilangkan tarif.

"Karena biaya masuk kita ke UE kan antara 10% sampai 20%. Sedangkan biaya masuk Vietnam ke Eropa 0%. Nah ini yang ingin kita selesaikan," katanya dikutip Rabu (16/7/2025).

"Dengan demikian kita merelaksasi itu. Dengan demikian two ways trade kita akan lebih tinggi lagi," tegasnya.

Ia pun mengatakan ada beberapa harapan yang sebenarnya diinginkan Eropa. Salah satunya adalah sawit Indonesia.

"Walaupun selama ini mereka keras terhadap sawit tetapi perundingan terakhir kita dengan EU yang paling panjang mengenai sawit," jelasnya.

"Mereka suka dengan sawit," tambahnya.

"Yang kedua, tentu mereka memberikan prioritas kepada ekspor utama kita terutama yang terkait dengan labor intensive. Oleh karena itu kita bilang mereka akan memberikan kita nol (%). Dan kita akan melakukan transformasi termasuk non-tariff barrier maksimum lima tahun," jelasnya.

Menurutnya lagi sebenarnya Eropa ingin agar ekspor pertanian mereka diberi kemudahan. Namun Airlangga merujuk sejumlah komoditas yang bukan saingan produk RI, seperti anggur atau apel.

"Ya kalau eksportirnya mau ya silahkan saja, karena itu kan tidak kompetitif dengan kita punya produk agriculture."

Lebih lanjut lagi dikatakannya sebenarnya pemerintah berharap dengan IEU-CEPA akan ada tiga hal yang masuk RI, yakni ilmu pengetahuan, teknologi dan modal. Menurutnya hal itu bisa membuat RI lebih bersaing ke depan.

"Target bisa naik US$ 60 miliar (Rp 974 triliun)," tegasnya lagi menyebut perdagangan ke depan, di mana saat ini baru sekitar US$ 30 miliar.


(sef/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Bertemu IMF & Bank Dunia, Airlangga Bawa Kabar Baik Soal JETP

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|