Mentan Amran: Hilirisasi Perkebunan Siap Serap 1,6 Juta Tenaga Kerja

2 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) memperoleh anggaran biaya tambahan (ABT) hampir Rp 10 triliun untuk hilirisasi perkebunan pada 2025–2027. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, alokasi ABT tersebut ditujukan untuk mendukung produktivitas dan produksi perkebunan.

Perinciannya, pada 2025 sebesar Rp 2,54 triliun, 2026 Rp 5,83 triliun, dan 2027 Rp 1,58 triliun. Total jumlahnya Rp 9,95 triliun.

“Kemudian saat ini, Bapak Presiden memberikan anggaran kurang lebih Rp 10 triliun. Untuk pertama, kita berikan benih bibit gratis yang ditanam di 800 ribu hektare lahan, dan bisa membuka lapangan kerja 1,6 juta orang,” kata Amran di Jakarta, Senin (22/9/2025).

Menurutnya, itu langkah besar yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Saatnya program tersebut diimplementasikan di lapangan. Kementan, jelas Amran, bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) serta para kepala daerah di seluruh Tanah Air.

Amran menjelaskan, dana tersebut digunakan untuk hilirisasi sejumlah komoditas. Dimulai dari kelapa dengan target tanam 221.890 hektare dan proyeksi penyerapan tenaga kerja 250 ribu orang. Lalu tebu, target tanam 200 ribu hektare dengan potensi menyerap 700 ribu tenaga kerja. Kemudian kopi dengan target tanam 99.500 hektare dan proyeksi penyerapan tenaga kerja sekitar 312.500 orang.

Berlanjut ke kakao dengan target tanam 248.500 hektare dan proyeksi penyerapan tenaga kerja 122.667 orang. Jambu mete ditanam di lahan 50 ribu hektare dengan proyeksi serapan 166.677 orang. Lada seluas 6.000 hektare dengan potensi serapan 83.333 orang. Sementara pala ditargetkan ditanam di lahan 45 ribu hektare dengan proyeksi serapan tenaga kerja 83.333 orang.

“Ini langkah terobosan yang luar biasa digagas oleh Bapak Presiden,” ujar Amran.

Amran menegaskan, program hilirisasi dapat menggerakkan industri dan menyerap tenaga kerja. Dari program tersebut, pemerintah menargetkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 1,6 juta orang serta peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pertanian sebesar 1,02 persen dan PDRB total sebesar 0,14 persen.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|