Morgan Stanley Pangkas Rating Saham RI Jadi Underweight, Ini Alasannya

9 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Morgan Stanley menurunkan peringkat saham Indonesia dalam indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) dari equal-weight (EW) menjadi underweight (UW).

Dalam laporan terbarunya, MSCI mengatakan, langkah ini diambil seiring dengan melemahnya prospek pertumbuhan ekonomi domestik serta tekanan terhadap profitabilitas perusahaan di sektor siklikal.

Morgan Stanley menyoroti pergeseran tren return on equity (ROE) yang kini lebih menguntungkan China dibanding Indonesia. Analis menilai bahwa ROE saham-saham di China mulai menunjukkan pemulihan, terutama didorong oleh perbaikan kinerja operasional dan efisiensi neraca keuangan pada sektor yang memiliki bobot besar dalam indeks.

Sebaliknya, Indonesia menghadapi tekanan akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi yang berdampak negatif pada sektor siklikal domestik. Tim analis Morgan Stanley tetap berhati-hati terhadap kemungkinan pemulihan dalam waktu dekat dan lebih memilih eksposur ke pasar lain di Asia.

Selain faktor fundamental, perbedaan valuasi juga menjadi alasan penurunan peringkat saham Indonesia. Morgan Stanley menyebut valuasi saham China kini lebih menarik dibanding Indonesia, terutama setelah pemerintah China menunjukkan sikap lebih positif terhadap sektor swasta.

"Oleh karena itu, kami menaikkan asumsi kelipatan valuasi kami yang kini berada di 11,6x untuk MSCI China dibandingkan 10,0x sebelumnya, kini dengan diskon 7% terhadap asumsi kami untuk pasar negara berkembang (EM), dibandingkan 17% sebelumnya," sebagaimana dikutip dari laporan tersebut, Selasa, (25/2/2025).

Di sisi lain, peningkatan risiko di pasar China tetap menjadi perhatian, terutama terkait ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat. Morgan Stanley mencermati kebijakan dagang "America First" yang akan dievaluasi pada 1 April serta potensi pembatasan ekspor yang dapat mempengaruhi sentimen investor global.

Dengan perubahan peringkat ini, Morgan Stanley menaretkantaret MSCI pasar negara berkembang (MSCI EM) ke 1.200, dengan kenaikan kurang lebih 5%. Sementara itu, target indeks Hang Seng untuk Desember 2025 dipatok pada 24.000 poin, dan MSCI China pada 77, naik signifikan sebesar 49% dari level saat ini.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bobot Indonesia di MSCI Susut, Mutu Emiten di BEI Turun?

Next Article Manajemen BRMS Buka suara Soal Potensi Masuk MSCI

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|