Aktivitas nelayan yang biasa menjadi sajian pemandangan khas Pantai Depok, Bantul. - Instagram @pantaidepok
Harianjogja.com, BANTUL–Musim hujan membawa berkah bagi nelayan Bantul. Setelah lama tak melaut, kini hasil tangkapan ikan layur melimpah di pesisir selatan Jogja.
Ketua Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Samas, Sigit Budi Santoso, mengatakan sejak awal November, hampir semua nelayan di Pantai Samas dan pantai lain di Jogja sudah mulai melaut. Musim ini ditandai dengan melimpahnya hasil tangkapan ikan layur.
“Untuk saat ini baru musim ikan layur, tetapi sayangnya yang tertangkap masih jenis layur biasa, belum layur super,” ujarnya, Selasa (11/11/2025).
Dengan jaring layur, nelayan juga sering mendapat tangkapan lain seperti anakan tengiri, tombol, gatho, samangati, ekor kuning, lele laut, hingga ikan teri. “Selain itu nelayan juga memancing ikan tengiri dewasa yang beratnya bisa mencapai belasan kilogram,” tambah Sigit.
Ia menyebut, nelayan sementara ini tidak lagi menangkap benih lobster. Sementara harga jual ikan di TPI bervariasi. Ikan layur dibanderol sekitar Rp20.000 per kilogram, samangati Rp15.000, anakan tengiri Rp40.000, surung Rp40.000, lele laut Rp15.000, dan ikan teri hanya Rp2.000 per kilogram.
“Kalau ikan tengiri hasil pancingan, terutama yang beratnya di atas 10 kilogram, bisa laku sampai Rp70.000 per kilogram,” jelas Sigit.
Salah seorang nelayan Pantai Depok, Mistok, mengungkapkan bahwa harga ikan bisa jauh lebih tinggi bila dijual langsung kepada wisatawan. “Misalnya ikan teri di TPI cuma Rp2.000 per kilogram, tapi kalau dibeli wisatawan bisa sampai Rp10.000 per kilogram,” katanya.
Ia menambahkan, ikan hasil tangkapan nelayan Bantul terkenal segar karena tidak diawetkan dengan es. “Pandai-pandailah menawar, karena ikan dari nelayan ini benar-benar fresh (segar),” ujarnya.
Tidak seperti di daerah lain, sebagian besar nelayan Bantul lebih memilih menjual hasil tangkapan langsung ke wisatawan. Hanya ikan tertentu seperti layur dan bawal yang rutin masuk ke TPI karena harga jualnya lebih stabil dan menguntungkan.
“Kalau ikan jenis lain dijual ke TPI, harganya terlalu rendah dan tidak cukup menutup biaya operasional kalau hasil tangkapan sedikit,” pungkas Mistok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News














































