Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka berhasil ditutup di zona hijau pada akhir perdagangan sesi I Rabu (12/2/2025), setelah lima hari beruntun merana hingga menyentuh level psikologis 6.500 karena tekanan sentimen global dan derasnya aliran dana asing yang keluar dari pasar keuangan Indonesia.
IHSG tiba-tiba melonjak tajam pada akhir perdagangan dan mampu menguat 1,74% ke posisi 6.645,78.
Nilai transaksi IHSG pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 10,92 triliun dengan volume transaksi mencapai 16,68 miliar lembar saham dan ditransaksikan sebanyak 1,1 juta kali.
Sebanyak 367 saham ditutup menguat, 212 saham melemah dan 217 lainnya berakhir stagnan.
Penguatan IHSG hari ini ditopang oleh rebound saham-saham emiten blue chip yang sempat tertekan dalam pada beberapa hari perdagangan terakhir.
Saham Telkom Indonesia (TLKM) menjadi penopang utama kinerja IHSG setelah mampu menguat 6,90% dan menyumbang kenaikan 18,51 indeks poin. Kemudian Sejumlah saham konglomerasi juga kembali diperdagangkan di zona hijau setelah beberapa hari babak belur, saham-saham tersebut termasuk Chandra Asri Pacific (TPIA) yang naik 11,28% (17,13 indeks poin), Amman Mineral Internasional (AMMN) yang naik 5,90% (12,81 indesk poin) dan Barito Renewables Energy (BREN) yang naik 4,15% (9,64 indeks poin).
Selain itu 4 bank terbesar RI (BBCA, BBRI, BBNI dan BMRI) juga ikut menjadi penopang kinerja IHSG hari ini, dengan Bank Negara Indonesia (BBNI) mencatatkan penguatan terbesar atau naik hingga 5,65%.
Kemudian melengkapi 10 besar penopang penguatan IHSG hari ini adalah GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) dan Pantai Indah Kapul Dua (PANI).
Sebelumnya, IHSG mengalami penurunan tajam beberapa hari terakhir dan memperpanjang kekhawatiran investor tanah air. Pasalnya IHSG telah jatuh selama lima hari beruntun dan kini sudah berada di level psikologis 6.500, sebelum mengalami rebound hari ini.
Sentimen negatif dari global terus menjadi alasan kaburnya dana asing sehingga mendorong pasar keuangan tanah air melemah, termasuk IHSG.
Namun, IHSG diperkirakan akan bergerak positif hari ini, mengingat telah turunnya IHSG selama lima hari beruntun, yang pada biasanya jika sudah turun selama lima hari beruntun akan terjadi pembalikkan arah sementara. Hal ini disebabkan optimisme dari para pelaku pasar hingga pelaku usaha.
Sebelumnya, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman mengaku optimisme industri pasar modal di Indonesia masih tangguh meski ada gejolak di global. Hal itu tecermin dari ketahanan tahun lalu. Apalagi, kinerja perusahaan emiten tetap mengalami peningkatan.
"Kalau saya selalu kita lihat optimis, tapi tetap waspada," ujarnya saat ditemui di acara pertemuan tahunan industri jasa keuangan 2025, Selasa (11/2/2025).
Di lain sisi, investor juga tampaknya mulai kembali melirik pasar saham RI, karena beberapa saham big cap secara fundamental sudah cukup murah. Hal ini pun dapat mematik kembali minat investor di pasar saham RI, meski ketidakpastian masih cukup tinggi.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: IHSG Lagi Diskon "Gede-gedean!"
Next Article Menguat! Potret Bursa Saham di Hari Pertama Prabowo-Gibran