Foto Internasional
Reuters, CNBC Indonesia
16 January 2025 11:00

Orang-orang berlindung di dalam stasiun metro saat terjadiserangan udara militer Rusia di Kyiv, Ukaraina, Rabu (15/1/2025) waktu setempat. Rusia meluncurkan serangan besar-besaran ke Ukraina, di mana Tentara Presiden Vladimir Putin dilaporkan membombardir tetangganya itu, dengan gelombang rudal dan pesawat nirawak (drone), sehari setelah Ukraina mengatakan melakukan serangan udara terbesar ke pabrik-pabrik dan pusat energi Rusia, yang berjarak ratusan kilometer (km) dari garis depan perang di Ukraina Timur, Selasa. (REUTERS/Alina Smutko)

Anak-anak juga terlihat mencari perlindungan. Perang Rusia dan Ukraina sendiri telah menjadi perang paling intensif di jaman Eropa modern, dan telah berlangsung sejak 2022. (REUTERS/Alina Smutko)

Angkatan udara Ukraina mengatakan Rusia meluncurkan 43 rudal jelajah dan balistik serta 74 pesawat nirawak, yang menargetkan lokasi-lokasi terutama di Ukraina barat. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengutuk serangan itu dan meminta bantuan keamanan yang lebih kuat dari sekutu di luar negeri. Sebelum serangan terjadi, tentara Ukraina dilaporkan telah memberi warning. (REUTERS/Alina Smutko)

Ukraina sendiri memberlakukan pemadaman listrik darurat di enam wilayah pasca serangan Rusia. (REUTERS/Alina Smutko)

Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi serangan tersebut dalam pengarahan harian. Pasukannya telah melakukan serangan "presisi tinggi" terhadap fasilitas energi yang "mendukung kompleks industri-militer Ukraina". Namun angkatan udara Ukraina mengatakan, bagaimanapun, mereka telah menembak jatuh 30 rudal dan 47 pesawat nirawak. Sementara Perdana Menteri (PM) Denys Shmygal mengatakan bahwa serangan Rusia telah "gagal". (REUTERS/Alina Smutko)