Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae.
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae, mengungkapkan penempatan dana simpanan pemerintah sebesar Rp 200 triliun ke bank-bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) membantu perbankan menurunkan tingkat suku bunga. Dengan begitu, langkah tersebut dapat menggairahkan sektor riil.
“Ada yang menanyakan kepada saya apakah misalkan penempatan dana Rp 200 triliun oleh Menteri Keuangan bisa membantu (menurunkan suku bunga)? Satu, bisa membantu likuiditas, yang kedua membantu penurunan bunga,” kata Dian saat hadir dalam acara Indonesia Islamic Finance Summit (IIFS) di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (4/11/2025).
Hal itu sejalan dengan tren suku bunga yang tengah menurun. Bank Indonesia (BI) diketahui sejak awal 2025 telah memangkas suku bunga acuan (BI Rate) sebanyak lima kali, dari posisi 6 persen menjadi 4,75 persen.
“Sekarang kan rezimnya sedang turun. Di luar (seperti The Fed) juga sedang turun. Sudah seharusnya sekarang dengan likuiditas yang memadai seperti sekarang, ya suku bunga turun, ekspansi kredit akan terdorong,” terangnya.
Menurut prediksi Dian, ekspansi kredit akan semakin terdorong dan tumbuh pada awal 2026, setelah dilakukan cleaning up dan tutup buku. OJK memastikan segera meninjau Rencana Bisnis Bank (RBB) untuk mengidentifikasi beberapa sektor potensial.
Dian menegaskan optimisme OJK untuk bersama berbagai stakeholder memperkuat industri keuangan, antara lain dengan mendorong tingkat suku bunga yang lebih rendah serta pemenuhan likuiditas.
“Upaya kita untuk menekan tingkat suku bunga menjadi salah satu prioritas kita sekarang. Kita bekerja sama dengan Menteri Keuangan dan Bank Indonesia untuk menambah likuiditas dan kemudian juga mendorong lebih lanjut penurunan tingkat suku bunga,” ujarnya.

2 hours ago
3















































