Pasar Lagi Huru-Hara Gegara Trump, Duit Warga RI Pindah ke Emas?

9 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia — Seiring dengan kondisi ekonomi global dan domestik yang penuh gejolak, emas menjadi incaran para investor. Harga emas pun kian melesat, dengan harga emas dunia di pasar spot menguat tipis 0,05% di posisi US$3.211,02 per troy ons Selasa (15/4/2025) hingga pukul 06.07 WIB.

Pada periode Lebaran kemarin, masyarakat juga terpantau berbondong-bondong memborong emas fisik. Selain itu, kini masyarakat dapat melakukan transaksi emas melalui layanan bullion di bank.

Lantas, apakah terjadi perpindahan alokasi dana masyarakat ke aset emas? Plt. Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS), Bob Tyasika Ananta mengatakan dalam konteks keadaan ekonomi saat ini, mungkin ada perpindahan alokasi dana ke emas.

Ia memaparkan saldo emas BSI tumbuh sebesar 40% secara year to date (ytd) atau naik 177,32 kg hingga 31 April 2025. Sementara itu, penjualan emas tumbuh sebesar 25% secara tahunan atau year on year (yoy).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan pihaknya belum memiliki perhitungan secara pasti. Namun, ia mengatakan para investor pasti mencari instrumen alternatif saat IHSG mengalami tren koreksi.

"Kemarin kita sempat kejadian kan, semua saham kita rontok semua. Otomatis orang mencari selain saham apalagi kita harus bertahan, kemudian dia berpindah ke emas. Tapi kalau angka atau data perpindahan itu nggak ada, saya nggak bisa tracking itu," jelas Anton.

Selaras, Vice President Digital Strategy and Development BSI Riko Wardhana mengakui minat pembelian emas mengalami peningkatan yang cukup besar pada April 2025 ini. Meskipun, ia juga tidak bisa memberikan angka yang pasti.

"Kita belum tracking sih sampai ke sana. Cuma kita melihatnya, kalau emasnya iya tadi meningkat," ujar Riko pada kesempatan yang sama.

Ia memaparkan bahwa sejak bulan Februari, rata-rata penjualan emas di BSI bertambah dari sekitar 30 kilogram per bulan, menjadi 64 kilogram, kemudian menjadi 125 kilogram.

"Tapi kalau dari mana, trackingnya dari pasar modal segala macam belum ada," papar Riko.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Kembali Menyala, Kokoh di Level 6.400-an

Next Article Gandeng Hartadinata (HRTA), BSI (BRIS) Luncurkan Produk Emas BSI Gold

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|